Guru Ngaji Diduga Cabuli Santri di Desa Sambiroto, Tokoh Masyarakat dan Keluarga Korban Minta Diselesaikan Kekeluargaan, 5 Korban Memaafkan dan Tak Menuntut

guru ngaji diduga cabuli santri
Tokoh masyarakat Dukuh Kedung Bunder, Desa Sambiroto, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan berharap kasus yang menjerat guru ngaji diduga cabuli santri di desa itu bisa diselesaikan secara kekeluargaan (Hadi Waluyo)
0 Komentar

KAJEN,Radarpekalongan.id – Guru ngaji diduga cabuli santriwatinya gegerkan Desa Sambiroto, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan. Kasus ini pun sempat mencuat di media sosial.

Namun, narasi yang berkembang di medsos ini dibantah oleh beberapa orang tua korban dan tokoh masyarakat di Dukuh Kedung Bunder, Desa Sambiroto, Kecamatan Kajen. Pasalnya, narasi di medsos terkait guru ngaji diduga cabuli santri di Desa Sambiroto ini tidak sesuai fakta, seperti terduga pelaku S diusir dari desa dan terduga pelaku meremas payudara santrinya adalah tidak benar.

Untuk meluruskan informasi guru ngaji diduga cabuli santri yang berkembang di medsos tersebut, pengacara S, Jimmy Muslimin, bersama beberapa orang tua korban, dan sejumlah tokoh masyarakat dan pemuda di Dukuh Kedung Bunder, Desa Sambiroto, menggelar jumpa pers di salah satu rumah warga di pedukuhan itu, Jumat (19/5/2023) sore.

Baca Juga:Sosialisasikan Polisi RW, Kapolres Pekalongan Duduk Bareng Nelayan Wonokerto, Baru 636 RW Tercover Polisi RWGeng Motor Mabuk-mabukan, Kocar-kacir Didatangi Mobil Patroli Polisi, 6 Motor Diamankan

Tampak hadir dalam jumpa pers untuk meluruskan informasi di medsos terkait guru ngaji diduga cabuli santri ini, di antaranya Kadus Kedung Bunder Wihiryono, Ketua RT 05 Waryono, Ketua RW 03 Karto Warjono, beberapa orang tua korban, dan sejumlah tokoh pemuda dan masyarakat lainnya.

Orang tua salah satu korban, J, menceritakan, awalnya pada Minggu (14/5/2023) malam dirinya didatangi enam orang warga jika ada perbuatan tak senonoh yang dilakukan guru ngaji atau imam masjid berinisial S. Sekelompok warga ini mau menggeruduknya. “Kebetulan ada nama anak saya yang ikut disebut sebagai korban di situ,” ungkap dia.

Sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh pemuda di Dukuh Kedung Bunder, Desa Sambiroto, Kecamatan Kajen, gelar jumpa pers untuk meluruskan informasi terkait guru ngaji diduga cabuli santri di desa itu. (Hadi Waluyo)

Malam itu pun ia dan beberapa warga mengonfirmasi langsung ke S. J mengatakan, S mengakui mencium beberapa anak tapi tidak sampai melakukan perbuatan tidak senonoh yang lebih jauh dari itu. Mencium pipi kiri dan kanan. Itu saja. Tidak lebih dari itu.

0 Komentar