Hanya Lulusan SMA dan Punya Harta Rp 16 Triliun, Siapakah Sosok Pemilik Orang Tua?

Hanya Lulusan SMA dan Punya Harta Rp 16 Triliun, Siapakah Sosok Pemilik Orang Tua?
0 Komentar

Di tengah upayanya dalam merintis usaha, Chandra dihadapkan pada kelakuan anaknya. Karena itulah, ia kemudian menggembleng lelaki yang juga punya nama Chu Kok Seng itu untuk bekerja menjadi sales di sebuah pabrik sandal. Tak hanya itu, ia juga meminta Husain membantu menjual anggur tradisional yang diproduksi perusahaannya. Upaya Chandra tersebut berhasil.

Dalam waktu lima tahun, Chandra meyakini anaknya punya jiwa dagang tinggi. Atas dasar itulah, ia langsung memberikan kepercayaan kepada Husain dengan menunjuknya menjadi direktur di PT International Chemical Industrial Co. Ltd yang didirikannya pada 1959 lalu.

Perusahaan itu bergerak dalam bidang produksi batu baterai bermerek ABC. Seiring dengan berjalannya waktu, Husain mampu membawa perusahaan tersebut tumbuh membesar. Pada 1969 misalnya, perusahaan berhasil menambah pabrik kedua di Jakarta dan pada 1982, pabrik ketiga di Surabaya. Secara kolektif, pabrik-pabrik ini memiliki total kapasitas produksi 1,8 miliar per tahun.

Baca Juga:Sukseskan Side Event G20, Binar Hadir di Tri Hita Karana Forum 2022 Sebagai Mitra Kominfo TerpilihKisah Tamara Gondo, Generation17 dari Indonesia

Di tengah persaingan dengan Eveready, National, Siaga dan belum banyaknya perusahaan yang memasang iklan, di awal kepemimpinannya, strategi itu diterapkannya. Ia gencar mengiklankan baterai ABC. Usahanya membuat kinerja penjualan baterai ABC cemerlang.

Selain strategi iklan, kehidupan masyarakat saat itu yang masih belum banyak yang tersentuh aliran listrik juga membuat kiprah penjualan batu baterai ABC moncer. Meski hanya menimbulkan penerangan ala kadarnya, ABC mampu merajai pasar Indonesia.

Berkat nama ABC yang mudah dikenal masyarakat dan tiga pabrik yang dimiliki, perusahaannya berhasil menguasai 60-70% pangsa pasar baterai nasional.

Pencapaian itu tak lantas membuatnya puas. Pada 1973, perusahaannya makin agresif dengan mengakuisisi kepemilikan 31 persen saham PT Uni Djaja yang merupakan produsen kamput di Medan.

Laman:

1 2
0 Komentar