Hari Bakti Rimbawan Ke-40, CDK Wilayah IV Hijaukan Pantai Wonokerto untuk Stop Abrasi

hari
CDK Wilayah IV Hijaukan Pantai Wonokerto (Hadi Waluyo)
0 Komentar

“Kami berharap, semua warga masyarakat, semua elemen masyarakat, bisa bersatu padu untuk melakukan penghijauan lingkungan dengan penanaman untuk keamanan dan kelestarian lingkungan kita. Dan demi anak cucu kita bersama,” ujar dia.

Pemenang Lomba di Hari Bakti Rimbawan Ke-40

Dalam peringatan Hari Bakti Rimbawan ke-40, CDK Wilayah IV juga mengumumkan pemenang Lomba Wana Lestari Tahun 2023 dan Lomba MMP/MPA Tahun 2023. Untuk kategori penyuluh kehutanan PNS, juara pertama Eko Prasetyo dari Pekalongan, juara kedua Ferianto Puri Hariyadi dari Kendal, dan juara ketiga Tohirin, penyuluh dari Batang.

Kawasan Objek Wisata Pantai Wonokerto Ditanami Bibit Cemara (Hadi Waluyo)

Untuk kategori penyuluh kehutanan swadaya masyarakat, Casman dari Banyuputih Batang berhasil menjadi juara pertama. Juara kedua diraih Saronto dari Lebakbarang Kabupaten Pekalongan, dan juara ketiga Misrondi dari Manggungmangu Kendal.

Baca Juga:Pemuda 25 Tahun Nekat Gantung Diri, Diduga Stres Tak Kunjung Kerja12 Bintara Remaja Ikuti Pembinaan Tradisi Pembaretan

Untuk kelompok tani hutan, juara pertama diraih oleh KT Banawa Sekar dari Mulyorejo Tirto, juara dua KTH Maju Makmur dari Sodong Wonotunggal Batang, dan juara ketiga KTH Bringin Lestari dari Bringinsari Sukorejo Kendal.

Sedangkan untuk lomba MMP/MPA tahun 2023, juara pertama MPA Wono Jati dari Jatirejo Ngampel Kendal, juara kedua MPA Sekar Langit dari Kembanglangit Blado Batang, dan juara ketiga MPA Damar Wulan dari Desa Tenogo Kecamatan Paninggaran Kabupaten Pekalongan.

Tingkat abrasi di pesisir Kabupaten Pekalongan cukup parah. Hampir 70 persen wilayah pesisir dari Desa Jeruksari hingga Desa Depok sudah terserang abrasi.

“Wilayah pesisir dari Jeruksari hingga Wonokerto itu sudah 70 persen terkena abrasi. Satu tahun sekitar 50 meter daratan hilang,” kata Ketua Kelompok Tani Mangrove Alam Lestari Desa Api Api, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, Subhan.

Faktor pemicu abrasi, kata dia, akibat penurunan tanah di wilayah pesisir. Faktor kedua, lanjut dia, air laut pasang yang kian tinggi. “Sudah dua tahun ini kalau laut pasang lewat bibir pantai. Jadi pas pasang air laut tinggi, air laut lewat atasnya bibir pantai,” kata dia.

Menurutnya, untuk mengantisipasi abrasi diperlukan upaya konservasi fisik dan vegetatif. Upaya konservasi fisik, kata dia, bisa dengan tanggul atau breakwater. Sedangkan upaya konservasi vegetatif dengan penanaman mangrove dan tanaman pantai lainnya. (had)

0 Komentar