Hari Otda Ke-27, Masih Ada PR di Pemkab Pekalongan

otda ke-27
Pemkab Pekalongan laksanakan upacara Hardiknas dan peringatan Otda ke-27 di lapangan belakang Setda, Selasa (2/5/2023) (Hadi Waluyo)
0 Komentar

KAJEN,Radarpekalongan.id – Pemkab Pekalongan peringati Hari Otda ke-27 dan Hardiknas, Selasa (2/5/2023). Meski sudah banyak terobosan dan capaian yang diraih Pemerintah Kabupaten Pekalongan setelah adanya kebijakan otonomi daerah, seperti di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lainya. Namun jangan membuat segenap perangkat daerah, dan ASN lalai dan berkurang etos kerjanya.

Sekda M Yulian Akbar beri keterangan ke wartawan usai upacara Hardiknas dan peringatan Otda ke-27, Selasa (2/5/2023) (Hadi Waluyo)

Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan, M Yulian Akbar, saat memimpin Upacara Hardiknas dan OTDA Ke-27 di Lapangan Setda setempat, Selasa (2/5/2023).

Baca Juga:Pendaftaran Bacaleg Pemilu 2024 Dimulai, Syarat Lebih Gampang, Tak Perlu Laporan Harta Kekayaan dan NPWPBawaslu Pekalongan Siap Awasi Pendaftaran Bacaleg Pemilu 2024

Tidak mudah wujudkan cita-cita mulia dari otonomi daerah yang memberikan kewenangan daerah untuk mengatur pemerintahan dan kepentingan masyarakat secara mandiri. Penguatan kelembagaan dan kinerja SDM sangat dibutuhkan agar bisa menggali potensi dan pemberdayaan di masing-masing daerah.

Momentum Otda Ke-27

Karena itu, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan, M Yulian Akbar meminta peringatan Hari Otonomi Daerah atau Otda ke-27 harus dijadikan momentum memperbaiki etos kerja, birokrasi, dan sinergitas antar lembaga.

Sekda M Yulian Akbar peluk anak saat peringatan Hardiknas dan Otda ke-27 (Hadi Waluyo)

“Tentu tidak mudah dan masih banyak tantangan di berbagai bidang, contohnya pagi ini saya mendapat pelajaran yang luar biasa dari warga kita yang berobat di Puskesmas Kedungwuni, intinya kita harus meningkatkan pelayanan di berbagai bidang, selain itu karena keberagamaan, pola pikir tiap daerah berbeda beda. Maka Otda menjadi stimulus awal disematkan oleh para pendiri bangsa ini,” jelas Yulian.

Di Kota Santri setelah 27 tahun pelaksanaan Otda, masih ada pekerjaan rumah yang membutuhkan kerja keras dan cerdas untuk menuntaskannya secara konsisten supaya indeks pembangunan manusia di Kabupaten Pekalongan semakin baik, angka kemiskinan harus turun, dan banyak hal yang perlu dipikir dan diwujudkan.

0 Komentar