Puncak Peringatan Harlah Fatayat NU ke 73 di Kabupaten Pekalongan Berlangsung Meriah

Harlah Fatayat NU ke 73
0 Komentar

PC Fatayat NU Kabupaten Pekalongan menggelar Puncak Harlah Fatayat NU ke 73 berlangsung meriah di Stadion Manggala Krida Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Pekalongan Jariyah menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Harlah Fatayat NU ke 73 dimulai sejak bulan Ramadan kemarin.

“Dimulai dari bulan puasa atau ramadan kemarin ada kegiatan Khotmil Qur’an, Pembagian Takjil, dan pada Puncak kali ini ada Senam Gesit, Konten Kreatif Tari Bendera, Hadroh, Bazar Jajan Gratis, Musik Religi dan masih ada lagi yakni ziarah pada tanggal 25-26 Juni 2023,” jelasnya.

Baca Juga:Bupati Fadia Arafiq Apresiasi Legenonan Desa JajarwayangPengajian Umum Dalam Rangka Tasyakuran Sedekah Bumi Di Desa Kaibahan

Pada peringatan Harlah Fatayat NU ke 73 ini Jariyah berharap mudah-mudahan para sahabat Fatayat bisa memberikan manfaat secara internal maupun eksternal untuk sahabat-sahabat perempuan di Kabupaten Pekalongan dan bermanfaat untuk umat.

“Saya berpesan, semakin bertambahnya usia Fatayat NU ke 73 semoga para sahabat secara organisasi lebih kuat. Penguatan organisasi sampai ketingkat ranting dan bisa menjadi role mode nya perempuan di Kabupaten Pekalongan untuk memberikan manfaat karena pada dasarnya Fatayat itu yang di ranting yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,” pesannya.

Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Pekalongan FPKB, Fatkhiana Dewi menyampaikan walaupun peringatan Harlah Fatayat NU ke 73 ini dilaksanakan agak mundur karena Harlah Fatayat NU jatuh pada tanggal 24 April tetapi tidak menyurutkan semangat dari para Fatayat di Kabupaten Pekalongan.

“Mereka dengan swadaya sendiri dan mengisi kegiatan sendiri seperti penari kolosal, senam, hadroh, dll, yang itu semua dilakukan oleh para ranting Fatayat se Kabupaten Pekalongan dari tiap Kecamatan masing-masing,” ujarnya.

Fatkhiana Dewi menyebutkan bahwa Fatayat sebagai organisasi badan otonom dari NU bisa menjadi salah satu pilar untuk menjadi tegak dan berdirinya negara melalui tangan lembut dari para Fatayat.

“Tentunya para sahabat juga bisa menjadi selain ibu rumah tangga yang tangguh karena kekuatannya dan jiwa yang sudah terlatih dan luar biasa ini,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jateng H. Sukirman menambahkan bahwa perempuan NU itu sangat luar biasa, semua semangat dan konsolidasinya sangat luar biasa dalam rangka mensolidkan barisan.

0 Komentar