Mulai Hidup Tenang dengan Prinsip Stoikisme

Hidup tenang dengan prinsip stoikisme
Ilustrasi hidup tenang dan bahagia. (nakaridore/freepik.com)
0 Komentar

Dapat disimpulkan dari konsep stoikisme adalah bahwa kita tidak bisa mengendalikan apapun yang terjadi di luar kendali diri sendiri. Segala hal yang sudah kita upayakan, terkadang walaupun kita sudah mengupayakan segala hal yang terbaik output atau hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan rencana atau ekspektasi kita. Hal tersebut membuat kita sedih, stres, hingga depresi.

Menerapkan Prinsip Stoikisme Bikin Hidup Tenang

Dengan menerapkan prinsip stoikisme dalam hidup kamu, kamu menjadi lebih tenang dan fokus pada tujuan hidup kamu. Konsep stoikisme mengajarkan kita untuk fokus kepada hal-hal yang dapat kita kendalikan serta tidak memusingkan hal-hal yang berada di luar konteks kendali kita.

Selain itu, dilansir dari bfi.co.id, stoikisme diartikan sebagai aliran filsafat yang membantu manusia agar dapat mengontrol emosi negatif dan lebih mensyukuri segala sesuatu yang kita miliki di waktu sekarang.

Baca Juga:Cara Menerapkan Stoikisme supaya Hidup Lebih BahagiaManfaat Mengaplikasikan Stoikisme dalam Kehidupan

Adapun tujuan utama dari stoikisme adalah penguasaan diri atau self mastering. Seseorang yang memiliki kemampuan dalam menguasai diri dengan baik, kuat, tahan banting, tenang, emosi yang seimbang.

Dalam stoikisme, hidup didefinisikan menjadi dua bagian. Bagian pertama yakni dimensi internal dan bagian yang kedua yakni dimensi eksternal yang kerapkali disebut dengan dikotomi kendali.

Dimensi internal adalah segala sesuatu yang berada dalam kendali penuh diri sendiri. Sedangkan dimensi eksternal adalah sesuatu yang letaknya di luar kontrol kita. Misalnya tanggapan orang lain, respon orang lain, atau apa yang orang lain pikirkan tentang diri sendiri.

Prinsip Stoikisme

Adapun prinsip stoikisme antara lain :

  • Satu-satunya hal yang bisa kita lakukan adalah mengendalikan apa yang berada pada kendali kita.
  • Mengharapkan yang terbaik tetapi juga mempersiapkan skenario terburuk.
  • Melatih diri untuk menciptakan jarak emosi atau detachment yang sehat terhadap hal-hal yang berada di sekitar.
  • Menghargai apa yang di sekitar kita dan berusaha tidak menyia-nyiakannya
  • Memahami bahwa di hidup ini tidak ada yang abadi. (*)

Ilustrasi: Image by nakaridore on Freepik

0 Komentar