[KHUTBAH IDUL FITRI 2023]: Ramadan, Idul Fitri, dan Perjuangan Manusia Menemukan Bahagia

Perjuangan manusia menemukan bahagia
Warga Muhammadiyah saat menunaikan shalat Ied di komplek Masjid Darul Iman, Kota Pekalongan. (dok Istimewa)
0 Komentar

Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar, walillahil hamdu. Sungguh, betapa bahagianya orang-orang yang berpuasa Ramadan dengan baik, lalu menyambut Idul Fitri dengan perasaan gembira. Maka layaklah kita bersyukur kepada Allah, disempatkan bertemu Ramadan dan Idul Fitri 2023/1444 H, inilah siklus perjuangan manusia menemukan bahagia.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada sosok manusia agung, Rasulullah Muhammad Saw, yang risalah dakwahnya telah menciptakan perubahan terbesar dalam sejarah manusia, sehingga seorang Michael H. Heart, seorang penulis besar Amerika yang non Muslim dalam karyanya: The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History, bahkan menempatkan Muhammad Saw dalam daftar nomor satu sebagai tokoh paling berpengaruh dalam sejarah manusia.

Jamaah Shalat Id yang dirahmaati Allah

Sejak petang kemarin, saat kita meyakini telah menggenapkan satu bulan penuh ibadah puasa Ramadhan kita, maka kita sambut 1 Syawal 1444 H dengan sepenuh bahagia. Semisal pulangnya seorang tentara dari sebuah medan perang yang berat dengan membawa hasil kemenangan. Minal ‘aidin wal faizin.

Baca Juga:[Khutbah Idul Fitri 1444 H] Merayakan Cinta di Hari RayaMomen Lebaran 2023, Peluang Warga Batang menjadi Tuan Rumah yang Baik Bagi Pemudik

Inilah sebuah potret perjuangan manusia menemukan bahagia, sebagaimana telah dijamin oleh Rasulullah dalam sebuah haditsnya yang masyhur. Bahwa ada dua kebahagiaan yang pasti didapatkan orang yang berpuasa, yakni saat berbuka (ifthar) baik di setiap maghrib selama Ramadhan maupun selepas Ramadhan ketika memasuki 1 Syawal, dan saat kelak menghadap Allah. Maka di momen bahagianya itu, umat Islam juga diperintahkan untuk menunaikan zakat fitri atau zakat fitrah.

Perjuangan Manusia Menemukan Bahagia

Ada tiga sikap utama yang idealnya diaktualisasikan orang-oraang yang telah berpuasa, shaimin dan shaimat, ketika menyambut Hari Raya Idul Fitri, dan inilah jalan perjuangan manusia menemukan bahagia. Pertama, saat Syawal tiba menjelang petang, sambutlah dengan penuh gembira, penuh suka cita dan cinta, dengaan lantunan takbir, tahmid dan tahlil.

وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

“Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur”

0 Komentar