Incinerator, Inovasi P2PL Pemuda Sokoduwet Dalam Mengatasi Volume Sampah

Incinerator
Bhabinkamtibmas Kelurahan Sokoduwet Sarwedi menunjukan cara kerja Incinerator. (Radarpekalongan.id/Kominfo)
0 Komentar

PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.IDIncinerator merupakan inovasi kegiatan Pekarangan Pangan Lestari atau P2L Pemuda Kelompok Tani Jaya, Kelurahan Sokoduwet, yang merupakan alat pembakar sampah ramah lingkungan dalam mengatasi volumen sampah di Kota Pekalongan.

Dialah Sarwedi, Bhabinkamtibmas Kelurahan Sokoduwet yang mendampingi kegiatan P2L Pemuda Kelompok Tani Jaya yang menemukan Incinerator.

Bhabinkamtibmas Kelurahan Sokoduwet Sarwedi(Radarpekalongan.id/Kominfo)

“Munculnya inovasi ini berangkat dari keprihatinan volume sampah di Kota Pekalongan. Setiap harinya, tiap rumah pasti menghasilkan sampah, sedangkan proses penguraian sampah plastik cukup lama butuh puluhan tahun baru bisa terurai dengan tanah,” ucapnya.

Baca Juga:Berharap Keberakahan, HUT ke-117 Kota Pekalongan Diperingati Dengan Khotmil Quran dan IstighosahMasih 66 Persen, Walkot Aaf Berharap Pengusaha dan Pelaku UMKM Manfaatkan E-Katalog Lokal Biar Eksis

Bersama dengan anggotanya, sambung Sarwedi, inovasi yang dikenal dengan incinerator pembakar sampah ramah lingkungan dibuat dengan barang bekas dengan harga relatif murah,

Biaya Pembuatan Incinerator

“Biaya pembuatan kurang lebih 500 ribu rupiah seperti drum bekas, tabung bekas freon AC, oli bekas dan besi bekas,” terangnya.

Pembakar sampah mengandalkan uap air akan mendorong api yang ada dibawah untuk naik, semburannya seperti gas tetapi menggunakan kekuatan uap air.

“Kurang lebih 25 kg untuk sekali pembakaran, membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam, kalau dibakar biasa dibutuhkan waktu yang cukup lama, dan menimbulkan banyak asap yang sangat mengganggu lingkungan,” tuturnya.

Bhabinkamtibmas Kelurahan Sokoduwet Sarwedi menunjukan cara kerja Incinerator.(Radarpekalongan.id/Kominfo)

Sementara itu, Sarwedi juga mengajak warga untuk melakukan pilah sampah dari rumah, agar sampah anorganik dapat langsung diproses dengan ramah lingkungan. Sedangkan sampah organik bisa dijadikan pupuk kompos.

Agar inovasinya sempurna, Sarwedi mengaku akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk menyempurnakan inovasi tersebut agar pemanfaatannya semakin luas.

Baca Juga:Dalam Undian Tabungan dan Deposito PT BPR BKK Kota Pekalongan, Alfian Basyir Berhasil Dapatkan Motor Honda VarioSebanyak 396 Orang Bersemangat Mengikuti Lomba Senam KORMI Kota Pekalongan

“Bahkan hasil dari incinerator berupa abu ini bisa digunakan untuk campuran pupuk menambah kesuburan tanaman, harapannya bermanfaat untuk warga, lingkungan sekitar dan bisa mengurangi sampah yang memang sangat mengkhawatirkan,” terang Sarwedi.

M. Ardi setiawan, warga Kelurahan Sokoduwet mengangku sangat terbantu dengan inovasi yang bagus tersebut. Karena sampah rumah tangga tidak menimbulkan tumpukan dan incinerator juga mengurangi asap kepulan yang tinggi.

0 Komentar