BATANG – Bawaslu RI menetapkan Batang masuk dalam kategori rawan sedang dalam Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) 2024. Hal ini seperti disampaikan Anggota Batang, Khikmatun usai mengikuti Launching IKP 2024 Bawaslu RI pada Jumat beberapa waktu lalu.
“Dan untuk Pemilu 2024 ini Batang masuk kategori Rawan Sedang,” ujar Khikmatun saat diwawancarai Radar Pekalongan, Selasa (20/12/2022).
Dijelaskannya, IKP menjadi proyeksi dan early warning system terhadap potensi pelanggaran pemilu dan pemilihan. Yang diharapkan mampu menjadi basis untuk program pencegahan dan pengawasan tahapan pemilu dan pemilihan.
Baca Juga:Dapat Pemasukan Hingga Rp500 Ribu Sehari, Masih Banyak Pengamen dan Pengemis yang Kucing-kucinganMasyarakat Batang Kaget, Ternyata Ngasih Uang ke Pengamen Bisa Dapat Denda Hingga Rp50 Juta
Dalam mengukur IKP ini didukung adanya pemetaan empat dimensi. Dimana untuk Batang, dimensi penyelenggaraan pemilu dan kontestasi menyumbang skor cukup tinggi yaitu 52,42 dan 29,94.
“Sedangkan dua dimensi lainnya yaitu dimensi konteks sosial politik dan partisipasi masing-masing memberikan skor nol pada potensi kerawanan pemilu di Kabupaten Batang,”
Ia menjelaskan, secara nasional, dimensi penyelenggaraan pemilu memang memberi kontribusi lebih tinggi terhadap munculnya potensi kerawanan pemilu dibandingkan dimensi yang lain.
Koordiv Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Batang ini menyampaikan bahwa terdapat beberapa indikator yang menjadikan Batang memperoleh predikat rawan sedang. Seperti, adanya pemilih yang memenuhi syarat namun tidak terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), atau sebaliknya.
“Contoh lainnya adalah adanya penghitungan suara ulang yang terjadi pada pemilihan/pemilu sebelumnya,” imbuhnya.
Dimensi Kontestasi di Batang menempati peringkat kedua.Dimana Terdapat dua subdimensi pada kontestasi yaitu hak dipilih dan kampanye calon. Sedangkan seluruh indikator pada subdimensi hak dipilih tercatat nihil kerawanan.
“Sayangnya pada subdimensi kampanye calon, masih teridentifikasi adanya iklan kampanye di luar jadwal dan laporan tentang politik uang. Inilah penyumbang banyak skor pada dimensi kontestasi,” pungkasnya. (nov)