Radarpekalongan.id – Larangan akan odong odong atau kereta kelinci beroperasi di jalan raya sebenarnya sudah berlaku sejak lama. Namundemikian di Kabupaten Pekalongan dan daerah lain tetap saja banyak yang melanggar dengan membawa penumpang overload di jalan umum.
Dengan melebihi kapasitas penumpang, kerap terjadi kecelakaan hingga menelan banyak korban jiwa seperti yang terjadi di beberapa daerah. Para penumpang mayoritas ibu ibu dan anak ternyata banyak tidak mengetahui ketentuan di jalan raya.
Apalagi dengan kendaraan modifikasi tidak sesuai pabrikan atau SNI, sebenarnya banyak resiko.
Baca Juga:Lolong Adventure Pekalongan, Cocok Bagi Pecinta PetualangHUT GTC Kabupaten Pekalongan ke 5, Ini Pesan Untuk Para Atlet Taekwondo
Ya, memang selama ini odong-odong dijadikan salah satu alternatif kendaraan hiburan murah meriah dengan tarif Rp 5000- 10.000 bagi anak-anak dan orangtua. Padahal resiko saat dijalan raya cukup fatal, bisa membahayakan orang lain dan penumpang.
Dengan kendaraan rakitan harga sekitar Rp 45 juta sampai 75 Juta, dalam sehari bersih bisa menghasilkan tidak lepas dari Rp 100.000/ hari. Odong odong biasanya tidak hanya beroperasi membawa anak keliling kampung, belakangan ini acara hajatan, iring iring khitanan juga banyak.
Untuk itu, inilah lima alasan kenapa naik odong-odong di jalan raya bisa membahayakan.
1. Sabuk Pengaman Tidak Ada
Odong-odong yang biasa ada di jalanan adalah berbentuk mobil. Jika kendaraan lain sopir dan penumpang mengenakan sabuk pengaman, berbeda dengan odong-odong yang tidak disediakan sabuk pengaman. Tentu pengamanan yang tidak lengkap membuat sopir dan penumpang bisa mengalami kejadian naas di jalan karena taka da sabuk pengaman.
2. Terbuka Tidak Ada Kaca
Desain sederhana odong-odong membuat tidak ada kaca yang bisa dijadikan pelindung bagi sopir dan penumpang odong-odong. Hal itu sangat membahayakan penumpang dan sopir. Sebab jika terjadi benturan, maka tidak ada pelindung atau penghalang sehingga orang yang di dalam odong-odong bisa terlempar keluar odong-odong.
3. Suara Musik Terlalu Keras
Bukan odong-odong namanya kalau selama dalam perjalanan tidak menyetel musik dengan volume suara keras. Sebab lagu-lagu itu bisa jadi hiburan bagi penumpang yang naik odong-odong. Biasanya lagu yang sering diputar di odong-odong adalah lagu anak-anak. Karena suara musik kencang membuat sopir tidak fokus dengan keadaan sekitarnya.