Iri dan Cemburu: Ternyata Berbeda! Mana yang Lebih Buruk?

Iri dan cemburu
Iri dan cemburu. (Sumber: freepik.com)
0 Komentar

Perbedaan lain antara iri dan cemburu adalah bahwa kecemburuan tidak selalu melibatkan rasa rendah diri. Secara khusus, orang yang kamu cemburui mungkin tidak memiliki kekurangan dan sesuatu yang kamu inginkan. Dengan kata lain, kamu bisa cemburu pada seseorang yang tidak membuatmu iri.

Kecemburuan juga bisa terjadi dalam hubungan non-romantis. Satu studi mendokumentasikan kecemburuan pada bayi dengan memaparkan mereka pada ibu mereka yang memperhatikan boneka bayi dan sebuah buku. Hasilnya menunjukkan bahwa bayi berperilaku negatif ketika mereka mengamati hal ini. Studi tersebut menyimpulkan bahwa kita mungkin mengalami kecemburuan sejak usia 6 bulan.

Contoh lain adalah ketika orang tua merasa iri dengan pengasuh anaknya karena mereka menghabiskan lebih banyak waktu dengan anaknya. Orang tua mungkin takut anak mereka akan mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan pengasuh mereka daripada mereka dan khawatir mereka akan kehilangan menjadi bagian dari kehidupan anak mereka.

Apakah Kecemburuan Lebih Buruk Daripada Iri?

Baca Juga:6 Contoh Terapi Seni Berbasis Kesadaran, Kamu Bisa Meniru dan Mengadopsinya!Terapi Seni Berbasis Kesadaran: Peroleh Manfaat dari Mempraktikkannya

Manusia adalah makhluk emosional. Sangat normal dan sehat untuk merasa cemburu dan iri setiap saat. Keduanya adalah perasaan tidak menyenangkan yang sulit dialami dan dikelola.

Sangat mungkin untuk merasa iri dan cemburu secara bersamaan. Satu perasaan tidak harus datang sebelum yang lain. Misalnya, kamu merasa cemburu karena pasanganmu sering mengadakan pertemuan larut malam dengan rekan kerjanya. Namun, kamu juga iri dengan ketampanan dan kesuksesan rekan kerja tersebut. Perasaan iri dapat memperburuk perasaan cemburu.

Kecemburuan patologis adalah gangguan psikologis di mana seseorang mengalami delusi pasangannya selingkuh meskipun mereka tidak memiliki bukti faktual. Seseorang dengan kecemburuan patologis sangat posesif, dan obsesif terhadap pasangannya dan menunjukkan tanda-tanda ketidakseimbangan emosional yang ekstrim.

Mereka bisa menjadi agresif dan kasar secara verbal. Perawatan melibatkan pengobatan, terapi, dan intervensi yang berfokus pada peningkatan harga diri kedua pasangan.

Tinjauan psikologi evolusioner dari dua perasaan ini, iri dan cemburu, menemukan bahwa iri mungkin bukan emosi negatif seperti kecemburuan. Ini menjelaskan bahwa rasa iri dapat memotivasi seseorang untuk meningkatkan kehidupan mereka karena iri muncul di sepanjang spektrum kekaguman yang sama. Misalnya, seseorang bisa iri dengan kesuksesan seseorang tetapi menggunakan rasa iri mereka untuk memotivasi mereka agar bekerja lebih keras, meniru upaya mereka, dan mencapai kesuksesan serupa.

0 Komentar