KENDAL – Di tengah maraknya temuan kasus bullying akhir-akhir ini, pihak kepolisian mengingatkan seluruh sekolah untuk mencegah munculnya aksi geng-gengan di sekolah. Hal ini perlu menjadi perhatian mengingat banyak kasus bullying hingga tawuran antar pelajar berawal dari persaingan antar geng pelajar.
Pesan-pesan inilah yang disampaikan Polsek Kangkung, Kabupaten Kendal, saat kegiatan turun ke bawah dalam rangka melakukan pengawasan sekaligus edukasi ke sekolah-sekolah terkait bahaya aksi bullying. Seperti Senin (9/10/2023) kemarin, mereka menyambangi MTs NU 20 Kangkung.
Dalam kesempatan ini, Babin Kabtibmas Polsek Kangkung, AIPTU Supartono didaulat menjadi pembina upacara. Dia pun mengingatkan semua siswa untuk menjauhi segala praktik bullying atau perundungan yang bisa merusak mental korbannya.
Baca Juga:Warga Degayu Diajak Nobar Film ‘Degayu: Against The Shore’Rusak Parah, Ruas Jalan Lebo-Candiareng Disorot Dewan
AIPTU Supartono juga meminta agar praktik bullying ini tidak diberi ruang di sekolah milik NU Kangkung ini.“Kalian adalah generasi penerus bangsa, penerus saya dan bapak, ibu guru. Maka hati-hatilah dalam bergaul. Jangan ada geng-gengan di sekolah. Jangan ada saling mencaci, menghina antar teman,” tegas Supartono.
Dijelaskan AIPTU Supartono, praktik perundungan merupakan tindakan yang berbahaya. Selain korbannya menderita, berbagai kasus bullying belakangan ini juga justru direkam dan viral di media sosial, sehingga menyulut keresahan banyak pihak, terutama orang tua.
Untuk itu, dia meminta siswa bijak dalam menggunakan media sosial, karena media sosial memiliki pengaruh besar bagi perilaku dan pergaulan.
“Kegiatan pengawasan dan edukasi ini juga akan kami lakukan di seluruh sekolah di wilayah Kecamatan Kangkung. Nanti seluruh sekolah baik negeri maupun swasta juga diberikan sosialisasi pencegahan perundungan,” terang AIPTU Supartono.
Kegiatan pengawasan dan edukasi oleh Polsek Kangkung ini pun disambut baik pihak sekolah. Kepala MTs NU 20 Kangkung, Khofidin menyampaikan, sejumlah upaya dan tindakan sudah dilakukan pihak sekolah untuk mencegah perundungan. Mulai dari mendidik anti bullying dan kekerasan antar sebaya dan adanya peraturan dan sanksi yang tegas terhadap pelaku bullying.
“Maka kami membangun suasana hangat dan hubungan yang saling mendukung di lingkungan sekolah. Guru BK juga sangat serius mengawasi dan mendampingi siswa agar bullying ini benar-benar tidak ada di sekolah ini,” ujar Khofidin.