BATANG – Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) harga kebutuhan pokok di Batang masih terbilang stabil. Meski begitu harga beras mengalami kenaikan yang cukup siginifikan. Beras yang semula dibanderol sekitar Rp10 Ribu per kilogram kini naik hingga Rp12 Ribu.
Hal ini dibenarkan salah satu pedagang, Muyassaroh (28) saat diwawancarai oleh Radar Pekalongan, Selasa (20/12/2022). Dikatakannya, bahkan terkadang ia harus menjual beras hingga Rp12.500 per kilogram.
“Biasanya sekitar Rp9 Ribu sekarang berasnya untuk yang medium saja sudah kami jual sekitar Rp12.500 per kilogram,” ujarnya.
Baca Juga:Pemkab Batang Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Nataru5 Rekomendasi Kuliner Pekalongan di Dekat Jalur Pantura
Salah satu pedagang Anwar Rozikin juga menjual beras medium dengan harga Rp12 Ribu.menyebut, kenaikan ini dipicu siklus gelombang beras. Dimana akan naik dari awal Desember hingga Januari mendatang. Dan diperkirakan akan turun di bulan Februari.
“Jadi kami beli sudah Rp11 Ribu per kilogram. Jadi kalau dijual Rp12 Ribu per kilogram. Kalau beras itu biasanya ada gelombang berasnya. Jadi setiap akhir tahun pasti naik. Nanti sekitar Februari turun kembali,” ujarnya.
Perwakilan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Batang, Endang Rakhmawati menjelaskan, untuk mengatasi kenaikan harga beras ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan Bulog. Sehingga diharapkan nantinya dapat menyalurkan beras-beras untuk menstabilkan harga.
“Untuk harga beberapa komoditas penunjang inflasi termasuk stabil. Beberapa banyak yang turun. Kalau untuk yang naik ada beras dan cabai setan. Untuk stabilitas beras nanti kami upayakan koordinasi dengan Bulog ujarnya.
Perwakilan Gudang Bulog Kandeman, Arif Budiman menyebut hingga saat ini stok beras medium di Gudang Bulog Di Kandeman cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga awal tahun mendatang.
“Untuk kegiatan operasi pasar, dari pihak Bulog menunggu instruksi dari Pemda Mbak. Kalau melihat kondisi saat ini, untuk Pemkab Batang belum ada rencana operasi beras,” pungkasnya. (nov)