SEMARANG, RADARPEKALONGAN.ID – Kabar gembira bagi warga yang terdaftar dalam Program Kartu Jateng Sejahtera (KJS). Pasalnya, tahun ini Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tahun ini menaikan Besaran bantuan yang diterima.
Sejak pertama kali diluncurkan oleh Ganjar Pranowo pada 2017 lalu, masing-masing penerima mendapat bantuan sebesar Rp 3 juta per tahun dengan pencairan bertahap tiap tiga bulan sekali. Tiap pencairan, penerima manfaat bakal menerima bantuan sebesar Rp 750 ribu.
Namun pada tahun 2023 ini besaran bantuan program tersebut oleh Gubernur Ganjar dinaikkan menjadi Rp 4,4 juta setiap tahunnya.
Baca Juga:Tri DharmaSiap-siap, Pemilik Kendaraan Pribadi di Batang dan Pekalongan Hanya Bisa Beli 60 Liter Solar Subsidi Setiap Harinya
Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Harso Susilo menerangkan bahwa KJS merupakan program bantuan sosial tunai dengan sasaran fakir miskin tidak produktif yang belum mendapatkan program perlindungan sosial dari Pemerintah Pusat.
Di antaranya penyandang disabilitas (mental retardasi, psikotik dan eks psikotik, dissabilitas fisik berat, disabilitas mental). Selain itu, juga berpenyakit kronis, antara lain tuberculosis (TBC), stroke, kanker atau tumor ganas, gagal ginjal dan paru-paru flek.
“Program KJS yang dilaunching Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada 2017 lalu menjadi solusi penanganan kemiskinan di wilayahnya. Program tersebut mampu mengcover 12.764 fakir miskin,” ujar Harso. Harso menjelaskan, program KJS berjalan baik, bahkan saat pandemi Covid-19 melanda, program tersebut masih terus dilaksanakan.Sedangkan mengenai sumber anggaran Program Bantuan Jaminan Sosial (Banjamsos) Kartu Jateng Sejahtera (KJS) bersumber dari APBD Provinsi Jawa Tengah pada DPA Dinas Sosial setempat.
“Untuk kuota memang 12.764 penerima, tapi data penerima bisa berubah atau diganti. Misalnya ada yang meninggal, menerima perlindungan sosial dari pemerintah pusat, atau sudah mampu atau produktif,” jelas Harso. Sementara salah seorang penerima bantuan KJS, Rumyati, warga Nyalembeng, Kecamatan Pulosari, Pemalang mengaku senang dengan adanya bantuan sosial tunai melalui KJS tersebut.
Sehari-hari, Rumyati hidup di rumah berdinding papan kayu dengan keterbatasan penglihatan, mata sebelah kiri tidak berfungsi normal. Selain itu, dia terkena gangguan saraf. Saat kambuh, ia tidak bisa beraktivitas normal. “Tidak kerja, karena jika sedang kumat sakit di kepala dan kaki. Tiap hari momong cucu,” ungkapnya. Rumyati telah menerima KJS sejak setahun lalu. Uang yang diterimanya tiga bulan sekali itu dimanfaatkan untuk berobat dan biaya makan sehari-hari. “Uangnya untuk beli obat jika sedang kumat. Sisanya untuk makan. Alhamdulillah dapat bantuan, dulu-dulu tidak pernah dapat bantuan, baru kali ini (KJS),” tandasnya. (rls)