Kabupaten Tegal Dikepung Banjir

Kabupaten Tegal Dikepung Banjir
YERI NOVELI/RADAR SLAWI BANJIR - Relawan PMI Kabupaten Tegal saat membantu pengendara yang terjebak banjir di Jalan Nasional di wilayah Lebaksiu, Rabu (4/1) sore.
0 Komentar

SLAWI – Hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Tegal pada Rabu (4/1) sore hingga malam. Akibatnya, hampir di seluruh wilayah di Kabupaten Tegal terendam banjir.

Hasil asesment tim Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tegal, sebanyak 2.146 rumah di 8 kecamatan terendam banjir. Tidak hanya rumah penduduk, sejumlah fasilitas umum juga mengalami hal serupa. Diantaranya, musala, masjid, sekolahan dan beberapa fasilitas umum lainnya.

“Hasil asement kami, ada 8 kecamatan yang terendam banjir. Ketinggian banjir bervariasi,” kata Ketua PMI Kabupaten Tegal Iman Sisworo melalui Kepala Markas PMI Sunarto, Kamis (5/1) pagi.

Baca Juga:Dishub Kewalahan Atasi Ranmor yang Parkir SembaranganPerekaman KTP-el Membludak

Dia merinci, 8 kecamatan itu yakni, Kecamatan Lebaksiu, Balapulang, Adiwerna, Dukuhturi, Dukuhwaru, Warureja, Kramat dan Suradadi.

Untuk Kecamatan Lebaksiu, ada 3 desa yang terendam banjir dengan ketinggian air mulai 20 hingga 40 sentimeter. Yakni, Desa Yamansari (110 rumah), Desa Duren Sawit dan Desa Kesuben.

Di Kecamatan Balapulang ada dua desa yang terendam banjir dengan ketinggian air mulai 10 hingga 30 sentimeter. Yakni di Desa Balapulang Wetan (25 rumah) dan Desa Balapulang Kulon (15 rumah + 1 SD).

Kemudian di Kecamatan Adiwerna dengan ketinggian air mulai 10 sampai 70 sentimeter. Yakni di Desa Tembok Lor (30 rumah), Desa Tembok Banjaran (180 rumah), Desa Pesarean (30 rumah) dan Desa Kaliwadas.

Sementara di Kecamatan Dukuhwaru banjir hanya melanda di Desa Kabunan dengan ketinggian air 20 hingga 50 sentimeter. Rumah yang terendam 20 unit.

Di Kecamatan Dukuhturi ada 4 desa yang terendam banjir dengan ketinggian air mulai 10 hingga 70 sentimeter. Yakni di Desa Kupu, Sidakaton, Dukuhturi dan Desa Ketanggungan.

Menurut Sunarto, untuk banjir di Kabupaten Tegal terparah di wilayah Pantura. Yakni di Kecamatan Warureja terdapat dua desa yang terendam banjir dengan ketinggian air mulai 20 sampai 40 sentimeter. Dua desa itu yakni, Desa Banjaragung dan Desa Warureja.

Baca Juga:Komisi III DPRD Dorong Pembangunan IPAL TPA Bokong SemarSMP Negeri 1 Maju ke Tingkat Nasional PJAS Aman

Kemudian di Kecamatan Kramat terdapat dua desa yang terendam banjir dengan ketinggian air mencapai hampir 1 meter. Yakni di Desa Plumbungan sebanyak 280 rumah dan Desa Kemuning sebanyak 172 rumah.

“Kalau di Pantura, yang paling parah di Desa Sidaharja Kecamatan Suradadi. Sebanyak 472 rumah terendam banjir. Ketinggian air mulai 20 sampai 50 sentimeter. Yang mengungsi 10 kepala keluarga,” kata Sunarto.

0 Komentar