Kambing Gemuk

Kambing Gemuk
Dahlan Iskan bersama istri di Yogyakarta International Airport. disway.id
0 Komentar

Desain bandara ini, saya suka. Modern dicampur tradisional yang terasa menyatu. Tinggal lingkungan bandara, yang begitu luas, masih terasa sangat gersang.

Sabarlah. Ini Yogyakarta.

“Sugeng tindak,” itulah kalimat mencolok yang langsung terbaca ketika saya turun di bandara. Saya pun berfoto di situ. Merangkul istri. Seolah akan berpisah lama. Di latar belakang nan jauh terlihat gapura khas kraton Ngayogyokarto Hadiningrat.

Saya cepat bertemu teman baru di bandara itu: para rektor Universitas Islam Negeri. Ada yang dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Ada yang dari UIN Purwokerto yang saya lupa pakai nama Sunan yang mana. Hari itu semua rektor UIN kumpul di Padang.

Baca Juga:Anshor LarisNo Gag

Berarti saya bisa terus ngobrol dengan mereka di dalam pesawat. Akan sama-sama turun di Halim. Saya langsung ke tempat rapat. Mereka transit ke Padang.

Setelah menghadiri dua rapat di Jakarta saya menyusul istri ke Tasikmalaya. Jalan darat. Berarti masih bisa makan malam dengan istri di Tasik. Makan malam yang lebih malam. Perhitungan saya, istri tiba di Tasik menjelang berbuka puasa. Saya tiba setelahnya.

Sepanjang perjalanan Jakarta-Tasikmalaya, istri bisa mengikuti perjalanan saya lewat live share loc. Dia bisa tahu saya sudah sampai di mana. Harapan saya, istri bisa berbuka dulu ala kadarnya lalu makan malam kegemaran bersama: sate anak kambing gemuk. Anda sudah tahu di mana: di Kambing Soon.

Ketika saya sudah melewati Nagrek, istri dan tim Radar Tasikmalaya mulai berangkat ke Kambing Soon. Ketika saya sampai di Malangbong istri menunjukkan gambar sate yang siap disajikan. Saya juga berbuka dulu ala kadarnya di rute itu.

Siang tadi, lokasi rapat saya yang pertama di Jalan Sudirman. Rapat kedua, di restoran Seribu Rasa, Menteng. Yang kedua itu rapatnya sambil makan siang –bagi yang tidak berpuasa.

Saya pilih dibungkuskan saja: pathai, oyster telur, daun ketela masak melayu, dan nasi putih. Terlalu banyak. Tapi siapa tahu tidak akan sempat mencapai sate.

Anda tahu, kelancaran jalan menuju Tasik tidak bisa ditebak. Terutama antara Nagrek dan Ciawi. Dan lagi, semua itu, kalau perjalanan lancar, bisa untuk pengemudi yang juga berpuasa.

0 Komentar