Lailatul qadar atau dikenal sebagai “malam kemuliaan” merupakan malam paling suci dalam kalender Islam. Pada malam ini, malaikat diturunkan untuk mencatat amalam manusia dan memberikannya balasan yang setara dengan beramal seribu bulan atas kehendak Allah SWT. Lalu, kapan malam lailatul qadar terjadi?
Tidak hanya itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga memberikan kabar gembira bahwa di malam lailatul qadar, Allah menurunkan ampunan kepada hamba-Nya. Dari Abu Hurairah rodhiyallahu ‘anhu beliau menuturkan bahwa, “Barang siapa yang pada malam lailatul qadar mengerjakan ibadan dan berdoa dengan penuh keimanan yang dipersembahkan semata-mata untuk Allah, akan diampuni dari segala dosanya yang terdahulu dan yang akan datang.” (HR. Ahmad dan Thabrani)
Mengingat banyaknya janji sebagai keutamaan malam lailatul qadar, umat Islam tentu tidak ingin melewatkannya. Artikel ini akan membahas patokan menurut dalil yang shahih kapan malam lailatul qadar terjadi.
Lailatul Qadar di Sepuluh Hari Terakhir Ramadan.
Baca Juga:Kafein Bisa Menyebabkan Kecemasan, Cari Tahu Mengapa Demikian!7 Efek Jangka Panjang Kafein Mulai dari Baik Hingga Buruk, Jangan Abai!
Sepuluh hari terakhir Ramadan merupakan waktu yang baik untuk memperbanyak amal. Dalam hadts fi’li atau hadits yang berupa perbuat, Rasulullah SAW mencontohkan hal ini, di mana beliau lebih semangat beramal di akhir Ramadan. Dua alasan yang mendasari anjuran ini. Pertama, karena setiap amalam dinilai dari akhirnya. Kedua, bahwa lailatul qadar terjadi di momen ini.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mensabdakan tentang kapan malam lailatul qadar terjadi, yakni pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramasan. Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, beliau bersabda
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَان
“Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari No. 2020 dan Muslim no. 1169).
Lailatul Qadar Terjadi di Malam Ganjil
Pertanyaan terkait kapan malam lailatul qadar akan terjadi menemui jawaban melalui hadits yang disabdakan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, “Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan.”
Terjadinya lailatul qadar di malam-malam ganjil lebih memungkinkan daripada malam-malam genap, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,