Kaya Aset

Kaya Aset
Jelang puncak Harlah 1 Abad NU 7 Februari 2023, polisi persiapkan pengalihan arus lalu lintas di sekitar Stadion Gelora Delta Sidoarjo-NU Online-
0 Komentar

Di mukadimah itu dimulai dengan satu kalimat dalam bahasa Arab yang menyatakan penghormatan kepada KH Hasyim Asy’ari. Beliau ulama besar, pendiri NU, dan rais akbar pertama.

Setelah itu, dibuka dengan tulisan Arab Bismillahirrahmaanirrahim.

Alinea pertama pembukaan AD/ART NU itu mengutip ayat seperti yang biasa kita dengar dalam khotbah Jumat: ”Alhamdulillahilladzi anzala…”.

Alinea-alinea berikutnya berupa kutipan ayat-ayat Al-Qur’an. Sebanyak 34 ayat disertakan di pembukaan AD/ART NU itu.

Baca Juga:Simak Ini, 6 Tips Cegah Penculikan Anak, Orang Tua Wajib TahuKado Leopard

Semua kalimat dalam tulisan dan bahasa Arab itu diterjemahkan di halaman-halaman berikutnya.

AD/ART Muhammadiyah hanya 76 halaman. Pasal pembukaannya hanya 2 halaman. AD/ART Muhammadiyah itu dibuat seperti susunan Al-Qur’an, setidaknya, pembukaannya sama: Surah Al-Fatihah. Lalu, diikuti tiga doa: ”Rodlitu billahi rabba…”, ”Wal takun minkum…”, dan ”Baldatun toyyibatun…”.

Dua organisasi besar Islam di Indonesia itu sama-sama berumur 100 tahun. Lebih tua daripada Republik Indonesia.

Bahkan, organisasi Islam lainnya, Al-Irsyad, juga sangat tua: didirikan tahun 1914. Di Surabaya Al-Irsyad memiliki rumah sakit baru yang sangat modern. Sedang Persatuan Islam (Persis) berdiri tahun 1923.

Tentu Anda sudah tahu: NU dilahirkan di Surabaya. Di Jalan Bubutan. Inilah gerakan untuk menjaga ajaran ahlussunnah wal jamaah berdasar pendapat empat mazhab besar yang diakui di dunia Islam.

Sedang Muhammadiyah awalnya adalah gerakan pemurnian ajaran Islam. Salah satu langkah pertamanya: membetulkan arah kiblat di Yogyakarta.

Gerakan itu memberikan penilaian bahwa Masjid Agung Keraton Yogyakarta tidak menghadap kiblat yang benar. Tidak menghadap ke Makkah. Maka, gerakan itu membangun masjid kecil tidak jauh dari Masjid Keraton. Kiblatnya dibuat benar secara ilmiah: pakai teknologi penunjuk arah.

Baca Juga:Roys MahkotaBebas 16T

Hasilnya: masjid kecil itu dihancurkan rakyat yang tidak mau disalahkan begitu saja. Saya mendapat cerita tersebut dari Dr Sulthon Amin, tokoh besar Muhammadiyah Jatim.

Tentu Muhammadiyah juga melarang ziarah kubur, membaca kunut dalam salat Subuh, melakukan tahlilan, dan banyak lagi yang dianggap bid’ah (tidak diajarkan Nabi). Sedang di NU ada pendapat tidak semua bid’ah itu dlalalah. Ada bid’ah yang hasanah. Ada bid’ah baik.

0 Komentar