Kembangkan Ekosistem Keamanan Siber, Protergo Optimistis terhadap Potensi Perangkat Lunak Buatan Indonesia

Kembangkan Ekosistem Keamanan Siber, Protergo Optimistis terhadap Potensi Perangkat Lunak Buatan Indonesia
Konferensi pers keamanan siber oleh Marco Cioffi
0 Komentar

JAKARTA, Radarpekalongan.id – Keamanan siber masih menjadi masalah di Indonesia. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melaporkan telah terjadi lebih dari 108 juta serangan siber yang ditujukan ke Indonesia sejak 1 Januari hingga 7 September 2022.[¹]

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka sesi ketiga KTT G20 di Bali November lalu menyebutkan potensi kerugian kejahatan dunia maya terhadap ekonomi dunia bisa mencapai US$ 5 triliun atau Rp 78.096 triliun (asumsi kurs Rp 15.615 per dolar AS) pada 2024 mendatang.[²]

Menyikapi hal itu, Marco Cioffi, Co-Founder PT Protergo Siber Sekuriti, mengatakan bahwa serangan siber masih menjadi musuh yang harus kita lawan bersama.

Baca Juga:IFSOC: Tahun 2022 Jadi Momentum Penguatan Fondasi Fintech dan Ekonomi DigitalAdab-Adab Membaca Alquran

Sepanjang tahun 2022, Protergo berhasil mendeteksi dan memblokir lebih dari 100.000 serangan siber.

“Tidak hanya itu, serangan seluler meningkat secara dramatis pada tahun 2022. Protergo saat ini mendeteksi dan memblokir 15.000 serangan per hari dan menyadari bahwa dalam 6 bulan terakhir, ancaman seluler telah meningkat secara eksponensial,” ungkap Marco, dalam siaran persnya.

Maka dari itu, imbuh Marco, sejak didirikan, Protergo terus berkomitmen untuk memperkuat keamanan siber dan melindungi Indonesia dari berbagai ancaman siber dengan memaksimalkan talenta lokal. Lebih dari 100 klien korporat lintas bisnis telah nenggunakan layanan protergo.

“Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung tidak hanya bisnis Protergo tetapi juga ekosistem siber di Indonesia untuk membuatnya lebih kuat. Kami telah membangun segmen layanan yang kuat dalam 3 tahun terakhir dan mengembangkan lebih dari 150 talenta lokal dalam keamanan siber,” terangnya

Disebutkan pula kalau Protergo sudah memiliki 4 produk, meliputi:

  • X-Force – Next Gen SOC – untuk memantau sumber daya internal perusahaan;
  • Radar – Next Gen SOC – untuk memantau sumber daya eksternal perusahaan.
  • Sentinel – Next Gen Antivirus untuk 0-days, APT, dan perlindungan seluler.
  • Black – Pengujian Penetrasi Otomatis dengan simulasi tim merah/hitam dunia nyata.

Ditambahkan Marco, tahun ini, Protergo juga mengantongi sertifikat CREST. Sertifikasi CREST adalah akreditasi yang menetapkan standar profesional untuk pengujian penetrasi.

“Sertifikasi CREST diakui di seluruh dunia oleh industri jasa profesional dan pembeli sebagai indikasi terbaik dari pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi,” bebernya.

0 Komentar