KAJEN,Radarpekalongan.id – Kendaraan takbir keliling terjun ke sungai di Desa Winduaji, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan, Jumat (21/4/2023) malam. Akibatnya, lima warga desa setempat dilarikan ke RSUD Karanganyar.
Kendaraan takbir keliling terjun ke sungai di Desa Winduaji, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan. (Hadi Waluyo)
Data Radarpekalongan.id, kecelakaan tunggal itu terjadi saat kendaraan yang mengangkut warga usai melakukan takbir keliling hendak kembali ke Dukuh Sidomas, Desa Winduaji, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan. Namun, armada yang ditumpangi peserta takbir keliling ini tak mampu menanjak di medan yang tinggi, curam, licin, dan menikung. Akibatnya, kendaraan takbir keliling terjun ke sungai.
Baca Juga:Halal Bihalal TNI-Polri, Polres Pekalongan Perkuat Soliditas dengan Kodim 0710 Pekalongan, Jaga Kamtibmas Tetap AmanPelajar Kelas 7 Tenggelam di Kali Kupang Karangdadap, Korban Warga Medono
“Para korban sempat dilarikan ke Puskesmas Paninggaran, namun akhirnya dirujuk ke RSUD Karanganyar,” terang Zamroni, warga Paninggaran.
Korban Kendaraan Takbir Keliling Terjun ke Sungai
Berdasarkan data Radarpekalongan.id, kelima korban akibat kendaraan takbir keliling terjun ke sungai itu masing-masing Murofik (26), Ali Murthado (22), Rispendi Maulana (17), Khoril Anwar (30), Awaludin (23), Fadil (32), Nurul Imam (21), dan Ahmad Fidyani (27). Kelimanya warga Dukuh Sidomas, Desa Winduaji, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan.
Warga berupaya mengevakuasi para korban peserta takbir keliling yang kendaraannya terjun ke sungai di Desa Winduaji (Hadi Waluyo)
Kades Winduaji Muamal, kondisi para korban kecelakaan di malam takbiran itu sudah membaik. Empat korban sudah diperbolehkan pulang pada Sabtu (22/4/2023) malam. Masih ada satu korban yang dirawat di RSUD Karanganyar.
“Sudah pulang semalam. Tinggal satu masih di RSUD,” kata dia.
Sementara itu, pelaksanaan takbir keliling di Kabupaten Pekalongan secara umum berjalan dengan tertib. Meskipun ada beberapa peserta takbir keliling yang euforia berlebihan. Sehingga mengurangi makna takbir keliling malam itu.
Bahkan, di wilayah Kedungwuni takbir keliling diwarnai aksi kericuhan sejumlah peserta takbir keliling. Keributan antar peserta takbir keliling ini terjadi di Ambokembang dan Kranji. (had)