Kepengin Rumah Tanggamu Seperti Rasululloh, Berikut Tipsnya?

Kepengin Rumah Tanggamu Seperti Rasululloh, Berikut Tipsnya?
Pernikahan Nabi Muhammad saw denan Khodijah. (Radarpekalongan/nu.online)
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID – Di era digital sekarang ini, menjadi suami yang setia pada pasangan termasuk tantangan. Makanya bila kita ingin mendambakan keluarga yang sakinah mawaddah warahmah, ada baiknya kita belajar dari yang telah dicontohkan baginda Nabi Muhammad SAW. Kisahnya dapat dipelajari dari tulisan berikut ini, sebagaimana dikutip di laman nu.online.

“Dia beriman kepadaku saat orang-orang mengingkariku, dia membenarkan aku selagi orang-orang mendustakan aku, dia mendukung aku dengan hartanya ketika orang-orang tidak memberikan sesuatu kepadaku, dan Allah menganugerahiku anak darinya, berbeda dengan istri-istriku yang lain.”

Demikian kalimat yang disampaikan Nabi Muhammad tentang sosok Sayyidah Khadijah, sebagaimana diriwiyatkan Ahmad dalam Musnad-nya.

Baca Juga:Sistem Proporsional Tertutup dan Terbuka Ada Kelebihan dan Kekurangannya, Pemerhati Politik Pekalongan Sarankan Minimalisir MadhorotnyaSistem Pemilu Proposional Tertutup Diwacanakan, Anggota DPR RI FKB Bilang Itu Beli Kucing Dalam Karung

Nabi Muhammad mengarungi bahtera rumah tangga bersama Sayyidah Khadijah binti Khuwailid selama 25 tahun, atau hingga Sayyidah Khadijah wafat. Dalam rentang waktu itu, Nabi Muhammad berumah tangga secara monogami. Tidak pernah menikah dengan perempuan lain. Hanya dengan Sayyidah Khadijah saja. Sesuatu yang ‘langka’ terjadi mengingat pada zaman itu laki-laki ‘berlomba-lomba memperbanyak’ istri. 

Nabi Muhammad menikah ketika usianya 25 tahun, sementara Sayyidah Khadijah 40 tahun. Kehidupan rumah tangga mereka dipenuhi oleh sakinah karena baik Nabi Muhammad maupun Sayyidah Khadijah menerapkan mawaddah dan rahmah dalam kehidupan mereka.

Sebagai seorang istri, Sayyidah Khadijah mampu menyesuaikan diri dengan irama kehidupan Nabi Muhammad: menyukai apa yang membuat Nabi senang dan menjauhi apa yang menjadikan Nabi jengkel, termasuk memuliakan kerabat dan tamu Nabi.

Hal yang sama juga ditunjukkan Nabi Muhammad. Sebagai suami, beliau begitu mencintai istrinya tersebut, memuliakannya, dan menghormatinya. Termasuk juga mengerjakan segala pekerjaan rumah tangga—yang menjadi tanggung jawabnya- dan mengasuh anak-anak Sayyidah Khadijah, hasil pernikahannya dengan suami sebelumnya. 

Sayyidah Khadijah sudah pernah menikah dua kali sebelum dipersunting Nabi. Pertama, dengan Atiq bin Abid dan memiliki seorang putra bernama Abdullah. Kedua, dengan Abu Halah (Hind) bin Zurarah dan memiliki tiga orang anak, yaitu Hind, al-Harits, dan Zainab. Setelah suami pertama meninggal, Sayyidah Khadijah baru menikah dengan suaminya yang kedua. Begitu pun ketika menikah dengan Nabi Muhammad.

0 Komentar