Kesbangpol Tangkal Pemahaman Radikalisme Dengan LCC Wasbang Pelajar

Kesbangpol Tangkal Pemahaman Radikalisme Dengan LCC Wasbang Pelajar
Kesbangpol menggelar kegiatan pembinaan wawasan kebangsaan kepada pelajar di Kota Pekalongan. (Radarpekalongan.id/dinkominfo)
0 Komentar

PEKALONGAN RADAR.ID – Untuk memberikan pemahaman yang benar mengenai kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga bisa menangkal paham radikalisme, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Pekalongan akan menggelar Lomba Cerdas Cermat (LCC) terkait wawasan kebangsaan (wasbang) bagi pelajar tingkat SMP dan SMA setempat pada 6-7 Februari 2023.

Kepala Kesbangpol , Taufiqu Rochman mengatakan, bila saat ini sebagian besar rasa keingintahuan dan pengetahuan wawasan kebangsaan generasi milenial sedikit berkurang. “Anak jaman sekarang semua sudah lengkap, terutama teknologi digital jadi kegiatan ini sangat perlu untuk menumbuh kembangkan kemampuan wawasan kebangsaan,” ucapnya saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin.

Sebanyak 64 peserta akan mengikuti LCC wasbang ini. Rinciannya 28 dari jenjang SMA dan 36 jenjang SMP baik negeri, swasta, maupun satuan pendidikan dibawah kantor kementerian agama Kota Pekalongan.

Baca Juga:Aktif Baca Sholawat Miftahul Maqosid, Insya Allah Dijauhkan Dari MusibahHayam Wuruk Festival Pekalongan 2023 Kembali Digelar, Yuk Daftarkan Segera

“Pelaksanaan LCC rencananya akan digelar di ruang rapat paripurna Kantor DPRD Kota Pekalongan sembari mengenalkan ruang dari wakil rakyat yang selama ini menjadi tempat diskusi atau penyampaian aspirasi dari masyarakat setempat,” bebernya.

Kepala Kesbangpol , Taufiqu Rochman(Radarpekalongan.id/dinkominfo)

Selain untuk menumbuh kembangkan wawasan kebnasaan, sambung Taufiq,LCC juga diharapkan mampu menangkal pemahanan radikalisme yang dibuat oleh sekelompok orang yang menginginkan perubahan tatanan sosial dan politik secara drastis dengan menggunakan kekerasan. Mengingat pada usia pelajar ini mereka masih dalam masa pencarian jati diri, sehingga dibutuhkan penguatan mengenai sikap cinta dan bela negara.

“Memang negara kita tumbuh dan berkembang tidak dari satu golongan tetapi dari berbagai suku, ras, agama, kebhineka tunggal ikaan itu. Jadi kita cari cara bagaimana memunculkan kecintaan anak-anak, bagaimana kita bernegara, falsafah bangsa, karena di Kota Pekalongan ini termasuk ampiran intoleransi, jadi benar-benar harus kita pahamkan sejak dini,” pungkasnya. (dur)

0 Komentar