Peringati Hari Kartini, Philips Dukung Kesetaraan Gender dalam Perawatan Kesehatan Perempuan

Kesehatan Perempuan
0 Komentar

Meningkatnya kesadaran dan pengakuan akan pentingnya kesehatan perempuan di Asia

Sejak pandemi, hampir separuh perempuan dalam survei tersebut lebih memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan fisik mereka secara keseluruhan (50%), mental (47%), dan emosional (47%) lebih dari sebelumnya. 99% responden di Indonesia menganggap penting untuk mengambil langkah aktif untuk tetap sehat, guna mencegah penyakit di kemudian hari, dengan 57% responden secara teratur telah menerapkan gaya hidup sehat dan 56% rajin mencari informasi kesehatan secara online untuk meningkatkan kesadaran mereka, terutama pada responden perempuan. Namun, kurang dari 1/3 melalukan skrining dan pemeriksaan kesehatan secara rutin. 60% responden Indonesia merasa telah melakukan segala cara untuk menjaga kesehatan dan 1/3 responden merasa mereka dapat mengambil lebih banyak langkah menuju kesehatan preventif. Mayoritas perempuan menyatakan kurangnya waktu karena pekerjaan, keluarga, dan komitmen pribadi (49%) serta kurangnya sumber keuangan (44%) sebagai hambatan utama.

“Sangat menggembirakan melihat begitu banyak orang di Indonesia, terutama perempuan menyadari pentingnya menerapkan gaya hidup sehat dan memantau kesehatan mereka secara teratur. Pemantauan adalah salah satu cara paling efektif untuk mengoptimalkan pencegahan penyakit. Berbagi data juga sama pentingnya – ini akan membantu praktisi kesehatan dan konsumen mengumpulkan informasi yang dapat ditindaklanjuti yang didukung oleh riwayat kesehatan, menghasilkan rekomendasi kesehatan yang lebih baik untuk mencegah penyakit,” kata Pim Preesman, Country Leader Philips Indonesia.

Solusi kesehatan digital berpotensi memungkinkan perawatan yang lebih baik bagi perempuan

Perempuan di Asia terus memikul beban pengasuhan yang tidak proporsional dalam keluarga dan masyarakat, sehingga memerlukan lebih banyak dukungan agar dapat membantu mereka memprioritaskan kesehatan mereka sendiri sehingga antara pekerjaan, keluarga, dan tanggung jawab pribadi menjadi seimbang. Dalam survei tersebut, pendidikan tentang hidup sehat dan lebih banyak pengetahuan tentang penggunaan teknologi kesehatan pribadi untuk pemantauan kesehatan adalah cara utama yang dikutip oleh perempuan guna mendorong tindakan kesehatan preventif. Di Indonesia sendiri, 64,4% perempuan cenderung bertindak berdasarkan data kesehatan jika direkomendasikan oleh dokter atau praktisi perawatan kesehatan. Testimonial tentang bagaimana orang lain membuat perubahan gaya hidup berdasarkan data kesehatan digital dan saran yang diminta dalam teknologi serta perangkat kesehatan merupakan salah satu cara lain yang dapat mendorong orang untuk bertindak berdasarkan data kesehatan. 43% responden di Indonesia yang disurvei saat ini telah menggunakan teknologi dan perangkat kesehatan pribadi untuk memantau kesehatan mereka secara aktif. Tiga tahun dari sekarang, 87% responden wanita berencana untuk melacak kesehatan umum mereka menggunakan teknologi dan perangkat kesehatan pribadi mereka lebih daripada yang dilakukan hari ini.

0 Komentar