Ketika Chrisye Takluk oleh Lagunya Sendiri

Ketika Chrisye Takluk oleh Lagunya Sendiri
Sebagai musisi legendaris, Chrisye mengaku kalah dengan lagu Ketika Tangan dan Kaki Berkata. (Foto: https://i.ytimg.com/)
0 Komentar

Mohon karuniaKepada kamiHambaMu yang hina

Hu u u hu u u hu

Tapi masalah justru berpindah ke Chrisye, yang ternyata kesulitan menyanyikan lagu itu. Saat berlatih di kamar, begitu menyanyikan dua baris awal lagu, Chrisye langsung menangis tersedu-sedu, dan begitu seterusnya sampai tak bisa melanjutkannya. Sang Istri, Gusti Firoza Damayanti Noor atau karib disapa Yanti, sampai dibuat heran, karena tidak pernah seperti ini Chrisye merespon sebuah lagu. Tidak pernah suaminya terbata-bata seperti ini saat mengeja lagu sepanjang karir bermusiknya. Ini adalah pengalaman anomali, ketika Chrisye takluk oleh lagunya sendiri.

“Lirik yang dibuat Taufiq Ismail adalah satu-satunya lirik dahsyat sepanjang karier, yang menggetarkan sekujur tubuh saya. Ada kekuatan misterius yang tersimpan dalam lirik itu. ” Begitu pengakuan Chrisye dalam buku memoarnya “Chrisye-Sebuah Memoar Musikal (2007)” yang ditulis Alberthiene Endah.

Faktanya, Chrisye masih mengalami situasi yang sama saat proses take vocal di studio rekaman. Baru menyanyikan dua baris, tubuhnya sudah bergetar, air matanya meleleh, luruh oleh lirik yang digubah Taufiq Ismail. Limbung.

Baca Juga:Puisi Setelah Hujan BerhentiWah, Jejak Arkeologis Kabupaten Batang Ternyata Lebih Tua dari Dieng dan Borobudur

“Berkali-kali saya menangis dan duduk dengan lemas. Gila! Seumur-umur, sepanjang sejarah karir saya, belum pernah saya merasakan hal seperti ini. Dilumpuhkan oleh lagu sendiri, “ aku Chrisye.

Singkat cerita, Chrisye akhirnya meminta istrinya untuk menemaninya di dalam studio. Yanti bahkan memilih sholat dulu dengan khusyu, sambil mendaoakan suaminya agar dimudahkan. Finally, Chrisye pun merampungkan rekaman lagu Ketika Tangan dan Kaki Berkata dalam satu tarikan take vocal. Tak ada pengulangan, tak ada penyempurnaan, karena ia merasa sudah tak sanggup.

“Jadi jika sekarang Anda mendengarkan lagu itu, itulah suara saya dengan getaran yang paling autentik, dan tak terulang! Jangankan menyanyikannya lagi, bila saya mendengarkan lagu itu saja, rasanya ingin berlari. “

Nah, begitulah pengalaman di balik pembuatan lagu Ketika Tangan dan Kaki Berkata. Lagunya memang dahsyat. Jika Anda belum pernah mendengarkannya, maka sempatkanlah. Putar lagu itu di kamar, saat lengang, bila perlu pakailah earphone. (*)

0 Komentar