RADARPEKALONGAN.ID – Indonesia memiliki banyak organisasi masyarakat, salah satunya adalah Rifaiyah yang di dirikan oleh KH. Ahmad Rifai. yuk kulik lebih dalam siapa sih ulama karismatik tersebut? Bagaimana beliau semasa hidupnya dan kitab apa saja yang sudah dikarangnya!
Biografi KH. Ahmad Rifai
Setelah dirangkum dari beberapa sumber termasuk buku karangan Kh. Ahmad Syadzirin Amin yang berjudul “Pemikiran Kiai Haji Ahmad Rifai Tentang Rukun Islam Satu”.
Serta penelitian yang dilakukan oleh Intan Adila Faza yang berjudul “Seni Sebagai Media Dakwah ‘Kajian Pemikiran Dakwah KH. Ahmad Rifai (W. 1286 H/1878 M) Dalam Kitab Riayatal Himah’” berikut adalah biografi ulama penerjemah kitab arab tersebut.
Baca Juga:Nama Guild FF Terbaru 2023!Cepat Naik Level! Ini Kunci Jawaban Tebak Kata Shopee Level 101-120
Kh. Ahmad Rifai merupakan pencetus ajaran Rifaiyah yang sampai sekarang masih dilestarikan dan diamalkan oleh para pengikutnya. Memiliki nama lengkap Ahmad Rifai bin Muhammad Marhum bin Abu Sujak, beliau lahir pada tahun 1200 H/1786 M di Desa Tempuran, Kendal.
Selain menyandang sebagai seorang ulama, beliau merupakan cucu dari seorang penghulu Kendal yang bernama Raden KH. Abu Sujak atau Sutowidjojo. Ayahnya bernama Muhammad Marhum, dan ibunya bernama Siti Rahmah atau Umi Radjiyah.
KH. Ahmad Rifai ditinggal oleh ayahnya ketika berumur enam tahun, dan mulai dari itu Mbah Rifai kecil diasuh oleh kakak iparnya yang bernama Kiai Asy-ari dari Kaliwungu, Kendal yang berupakan suami dari kakak kandung Mbah Rifai yang bernama Nyai Rajiyah binti Muhammad Marhum.
Melalui perjuangannya untuk melawan belanda, akhirnya KH. Ahmad Rifai diberi gelar sebagai pahlawan nasional melalui Kepres Nomor. 089/TK/2004 oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Perjalanan KH. Ahmad Rifai dalam Menimba Ilmu
Sedari kecil Kh. Ahmad Rifai telah belajar bersama Kiai Asy-ari, yang juga merupakan seorang ulama dari Kendal dan memiliki pondok pesantren. Kiai Asy-ari mengasuh dengan sangat teliti dan rajin, sehingga walau usia Kh. Ahmad Rifai terbilang muda akan tetapi menjadi murid paling pintar dan menguasai banyak ilmu seperti ilmu nahwu, ilmu sorof, ilmu badi’, ilmu mantik, ilmu bayan, dan ilmu lainnya.