Enak! Ini 6 Kue Tradisional Khas Batang, Dibungkus Cantik Menggunakan Daun Pisang

kue tradisional khas Batang
Nagasari, salah satu kue tradisional khas batang.(foto/instagram/@littlebakerslab)
0 Komentar

Kalau sudah, tambahkan larutan gula jawa sesuai dengan takaran yang diinginkan. Jadi nanti adonan lengko akan berwarna agak kecokelatan. Biasanya lengko ditambah isian pisang. Tapi kadang ada juga yang tanpa isian. Sesuai dengan selera masing-masing. Cara membungkus lengko sendiri sama dengan saat membungkus pepes.

Rokok-Rokokan

Jangan dibayangkan kue tradisional khas Batang ini berbentuk seperti rokok, atau mengandung tembakau. Sekalipun dinamai rokok-rokokan, tidak ada sama sekali kemiripannya. Penamaan tersebut masih jadi misteri hingga saat ini.

Rokok-rokokan dibuat hanya dengan adonan tepung beras ketan yang dicampur lelehan gula. Entah gula jawa atau gula pasir, bisa disesuaikan dengan keinginan. Jika gula jawa maka akan menghasilkan adonan putih, dan warna cokelat saat menggunakan gula jawa.

Baca Juga:Bagaimana Cara Mengatasi Kantuk Setelah Makan? Berikut 4 SolusinyaSering Mengantuk Setelah Makan? Mungkin Salah 1 dari 6 Hal Ini Terjadi Padamu

Cara membungkusnya pun cukup mudah dan berbeda dari yang lain. Cukup pelintir pinggirnya saja seperti permen Sugus. Tapi karena adonannya super lengket, rokok-rokokan biasanya dilumuri minyak goreng.

Bongko Gedhang

Bongko gedhang.(foto/instagram/@terryhadi)

Dari namanya saja kita bisa paham bahwa kue tradisional khas Batang ini menggunakan gedhang atau pisang. Bukan sebagai isian, pisang tersebut dicampur sekaligus dengan adonan utama.

Campurkan tepung beras, gula jawa yang dilarutkan, santan, dan pisang yang agak lembut. Aduk hingga rata kemudian bungkus dan kukus sampai matang. Rasa pisang akan lebih dominan di kue ini.

Awuk-Awuk

Awuk-awuk.(foto/instagram/@movupgyo)

Bagi yang belum pernah mendengarnya, nama kue tradisional khas Batang ini akan terdengar sediki aneh. Tapi awuk-awuk cukup terkenal di kalangan ibu-ibu. Kerap mengisi kotak snack acara mereka.

Untuk membuatnya, sipakan tepung beras ketan, kelapa parut, dan sedikit garam. Aduk sampai rata dan awuk-awuk siap dibungkus. Jangan kaget, kue ini memang dibungkus dalam keadaan kering. Tidak ada adonan yang dicampur air atau santan.

Sebagai isian, tambahkan irisan gula jawa. Setelah melewati proses pengukusan dan matang, gula jawa akan meleleh dengan sendirinya.

Selain itu, kue tradisional khas Batang ini juga punya jenis lain. Masih dinamai dengan awuk-awuk, namun dibuat dengan bahan yang berbeda.

0 Komentar