Law of attraction adalah filosofi yang menyatakan bahwa pikiran positif membawa hasil positif ke dalam kehidupan seseorang, begitupun sebaliknya. Ini didasarkan pada keyakinan bahwa pikiran adalah bentuk energi dan energi positif menarik kesuksesan di semua bidang kehidupan, termasuk kesehatan, keuangan, dan hubungan.
Lalu, apakah hukum tarik-menarik atau law of attraction ini nyata?
Makna Law of Attraction
Inti cara kerja law of attraction adalah tentang bagaimana pikiran memanifestasikan pengalamanmu. Bahw pikiran positif memanifestasikan pengalaman positif dan sebaliknya. Para pendukung hukum ini berpendapat bahwa ada prinsip-prinsip universal utama yang membentuk hukum tarik-menarik.
Hal yang serupa saling tarik-menarik: Hukum ini menunjukkan bahwa hal-hal serupa tertarik satu sama lain. Artinya, orang cenderung menarik orang yang serupa dengan mereka dan juga menunjukkan bahwa pemikiran orang cenderung menarik hasil yang serupa. Pemikiran negatif diyakini menarik pengalaman negatif, sedangkan pemikiran positif diyakini menghasilkan pengalaman yang diinginkan.
Baca Juga:Cara Mencegah Kekhawatiran Agar Tidak Sebabkan Kebiasaan Menunda-Nunda7 Cara Berhenti Bersikap Defensif, Tak Pernah Mau Disalahkan
Alam membenci kehampaan: Law of attraction menunjukkan bahwa menghilangkan hal-hal negatif dari hidupmu dapat memberi ruang bagi hal-hal yang lebih positif untuk menggantikannya. Ini didasarkan pada gagasan bahwa tidak mungkin memiliki ruang yang benar-benar kosong dalam pikiran dan hidupmu. Karena sesuatu akan selalu mengisi ruang ini, penting untuk mengisinya kepositifan.
Sempurnanya masa kini: Hukum ini berfokus pada gagasan bahwa selalu ada hal yang dapat kamu lakukan untuk meningkatkan waktu yang saat ini kamu jalani. Meskipun mungkin terlihat cacat, law of attraction mengusulkan bahwa, alih-alih merasa takut atau tidak bahagia, kamu harus memfokuskan energimu untuk menemukan cara agar momen saat ini menjadi sebaik mungkin.
Sejarah Law of Attraction
Sementara hukum tarik-menarik telah mendapat sedikit perhatian dalam beberapa tahun terakhir, konsepnya tidak sepenuhnya baru. Ide-ide ini memiliki akar filosofis yang berasal dari pendekatan awal abad ke-19 yang dikenal sebagai “Pemikiran Baru”. Ada kebangkitan minat terhadap ide tersebut selama abad ke-20, terutama dengan rilis film “The Secret” pada tahun 2006, yang kemudian dikembangkan menjadi buku terlaris dengan judul yang sama dan sekuelnya pada tahun 2010, yakni”The Power. “