Law of Projection, Hukum Dasar dalam Magnet Rezeki (Part-4)

004-Law of projection Hukum Dasar dalam Magnet Rezeki
Law of projection itu benar-benar terjadi. hati-hati dengan yang kitapikirkan. (foto: pintasan ustadz nasrullah)
0 Komentar

Ustadz Nasrullah menanggapi berbeda dengan seseorang yang datang tadi. Orang tadi bilang hancur, dijawab dengan,

“Wow….. Kerennnnn…..”

Orang tadi malah bingung.

“Kok keren sih. Hidup saya kan sudah hancur?”

Dalam berceritanya, ternyata hidup dia banyak sekali hutang. Ustadz Nasrullah yang sudah faham hukum proyeksi, lagi-lagi dia berkata dengan pilihan kata yang berbeda.

“Wow dahsyat….”

Orang tadi hidup di alam realita, sementara ustadz Nasrullah hidup di alam quantum. Orang tadi bilang utang, ustadz Nasrullah bilang dahsyat. Orang tadi bilang hancur, ustadz Nasrullah bilang keren.

“Berapa memang hutangnya?” lanjut ustadz Nasrullah.

Baca Juga:Kisah Masyithah, Pengorbanan 6 Orang Mempertahankan AkidahTiga Ruas Tol Baru di Jawa Barat Siap Dilalui Pemudik, Disiagakan 4.500 Personel Gabungan

“200 juta Pak. Ini orangnya sudah nagih tapi saya gak ada uang. Tolong bantu saya untuk melunasi ya Pak.” kata orang itu lagi.

Kemudian ustadz Nasrullah menasihatinya, sebenarnya Anda tidak punya utang.

“Apakah mau mempraktekkan ilmu magnet rezeki?” tanya ustadz Nasrullah.

“Bagaimana caranya Pak Nas?” Orang itu penasaran.

“Begini, caranya, anggap saja utang itu sudah lunas.” ustadz Nasrullah meyakinkan.

Terus yang 200 juta itu apa?” tambah bingung orang ini.

“Yang 200 juta adalah amanah,” kata ustadz Nasrullah lagi.

Sebelumnya, yang ada di pikiran orang tersebut adalah utang, hancur, polisi, penjara dll. Sekarang ganti isi pikirannya dengan kata-kata lunas dan amanah.

Pakai dulu ilmu law of projection. Karena yang ada di isi kepala itu yang bakal terjadi. Untuk mengubah realita, ubah dulu yang ada di isi kepala.

Secara realita bisa jadi sama saja karena memang utangnya belum lunas. Tapi secara dunia quantumnya sudah berbeda.

Besoknya orang tadi datang,

“Pak Nas alhamdulillah.”

“Bagaimana sudah lunas?” tanya ustadz Nasrullah.

“Belum Pak Nas, tapi orangnya tidak jadi bawa polisi. Dia memberi saya waktu lagi,” tuturnya.

“Itulah keajaiban. Yang tadinya orang mau bawa polisi, tidak jadi bawa polisi. Yang awalnya utang harus lunas hari itu, diberikan waktu lagi untuk melunasi. Dalam laptop itu, cukup geser menekan keybord saja, maka setelah keluar huruf A, bisa keluar huruf-huruf yang lain. Ketika isi kepala diubah, maka kenyataan pun akan berubah,” tutur ustadz Nasrullah panjang lebar.

0 Komentar