Lebaran Mik

Lebaran Mik
Bersama keluarga dr Ario Djatmiko. disway.id
0 Komentar

Akhirnya si pengusaha memeluk dokter Mik. “Anda orang baik. Gentlemen. Mau mengakui salah,” ujarnya. Lalu mengembalikan uang ganti rugi itu. Mungkin saking senangnya ia tidak jadi menderita kanker.

Begitu penting keberadaan tim dalam penanganan operasi pasien. Sejak itu dokter Mik ingin ada bagian kanker di Surabaya yang punya tim andal. Maka lahirlah lembaga penanganan kanker satu atap di RSUS dr Soetomo Surabaya.

Dokter Mik tidak puas dengan lembaga yang sudah diberi nama satu atap itu. “Atapnya memang satu tapi sekat-sekatnya banyak,” guraunya.

Baca Juga:Lebaran IpinLibur Lebaran 2023, Kunjungan Wisata Pantai Jodo Membludak

Itulah sebabnya dr Mik membangun sendiri poliklinik kanker. Cita-cita membentuk satu tim yang andal ingin ia wujudkan di klinik Onkologi Surabaya. Ia kirim banyak dokter muda ke luar negeri. Agar mereka bisa belajar pentingnya satu tim yang kuat.

Ia membeli alat mamografi termahal yang pernah ada di Indonesia saat itu. Tapi yang ia utamakan tetap pembentukan tim yang andal.

Pasien klinik ini menjadi terlalu banyak. Tidak mampu menampung lagi. Tapi untuk membangun rumah sakit dokter Mik menyadari: ia bukan pengusaha. Prinsip baik-baru kalah dengan menang-kalah dan untung-rugi.

Tapi ia terus teringat prinsip profesornya di Belanda. Dokter yang hebat tidak akan sukses tanpa tim yang kuat.

Mik juga melihat praktik yang kurang tepat di rumah sakit: mengapa seorang yang operasi kanker payudara tidak bisa dilayani hanya satu malam. Mengapa harus berhari-hari di rumah sakit. Padahal kalau pasien tinggal seminggu di RS bisa ada kemungkinan akan terkena infeksi.

Maka dokter Mik ingin merealisasikan pasien operasi payudara cukup perlu tinggal di RS satu malam saja. Ketika masih di tahap proses pemeriksaan tidak perlu diopname. Pun sehari setelah operasi.

Ide seperti itu tidak mungkin terlaksana kalau tidak punya rumah sakit sendiri. Maka dr Mik menggadaikan rumahnya. Agar dapat kredit bank untuk membangun rumah sakit kecil-kecilan. Khusus kanker. Hanya 28 tempat tidur. Tapi dengan prinsip “hanya perlu opname satu malam” rumah sakit 28 tempat tidur ini setara dengan 280 tempat tidur. Kecil tapi kapasitas layanan yang bisa diberikan sangat besar.

0 Komentar