Lewat Wayang Golek, BI Tegal Ajak Masyarakat Cinta Bangga dan Paham Rupiah

Cinta Bangga dan Paham Rupiah
Pembukaan gelaran Wayang Golek secara simbolis dengan Penyerahan wayang golek kepada Ki Dalang Caswono Hadi dari Anggota DPR RI Komisi XI, Hendrawan Supratikno. (Dok IST)
0 Komentar

Sosialisasi Cinta Bangga dan Paham Rupiah di Kecamatan Limpung

BATANG, RADAR PEKALONGAN.ID – Cara menarik digunakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Tegal untuk mensosialisasikan gerakan Cinta Bangga dan Paham Rupiah. Salah satunya dengan mengemas sosialisasi tersebut dalam gelaran Wayang Golek di halaman Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang, Jum’at malam (17/3/2023).

Pagelaran dengan Lakon Sunan Kalijogo Mbangun Gamelan” oleh Dalang Ki Caswono Hadi dari Warungasem ini merupakan kegiatan kerja sama KPwBI Tegal dengan Komisi XI DPR-RI.Acara ini diharapkan bisa jadi sarana Partisipasi Edukasi Publik (PEP) Cinta Bangga dan Paham Rupiah, sekaligus hiburan dan upaya nguri-nguri budaya Jawa.

Dalam kesempatan ini turut hadir Aggota DPR RI Komisi XI, Hendrawan Supratikno, Anggota Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah, H Ahmad Ridwan, Wakil Deputi Kepala Kantor Perwakilan Wilayah BI Tegal, Teguh Triyono, Tenaga Ahli DPR-RI, Heriono Tardjono, Forkopimcam Limpung, Kepala Desa Se-kecamatan Limpung dan juga masyarakat setempat.

Baca Juga:Bangun Pabrik Terbesar, PT Samator Indo Gas Investasikan Rp500 Miliar di KITBHUT PPNI Ke-49, Pemkab Batang Upayakan Perawat Honorer Bisa Ikut Seleksi PPPK

“Saya tekankan kepada masyarakat khususnya generasi muda mari bersama-sama merawat budaya daerah. Jangan sampai budaya asli daerah sendiri kalah bersaing dengan budaya barat atau budaya negara lain. Mudah-mudahan, ini menjadii semangat kita bersama untuk tetap mencintai produk asli Indonesia, termasuk mata uang Indonesia, Rupiah,” ucap Hendrawan.

Kepala Deputi Kantor Perwakilan Wilayah BI Tegal, Teguh Triyono menerangkan bahwa, sosialisasi melalui wayang kulit ini diharapkan bisa mengena sasaran masyarakat Kota Pekalongan, dimana masyarakat dari berbagai kalangan bisa cinta, bangga, dan paham rupiah.

Menurutnya cinta dimaknai lewat mengenali, merawat, dan menjaga rupiah. Sedangkan bangga, diartikan mereka bangga karena rupiah sebagai bentuk simbol kedaulatan negara. Dimana hal tersebut berkaitan dengan Undang-Undang Dasar, dan Undang-Undang Uang Mata Uang.

Disitu, juga ada penghormatan terhadap luhur-luhur bangsa Indonesia dengan adanya gambar-gambar tokoh bangsa ini. Kita harus bangga terhadap pahlawan yang sudah berjuang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia,” terang Teguh.

Dalam kesempatan tersebut Deputi Kepala Kantor Perwakilan Wilayah (KPwBI) Tegal, Teguh Triyono juga menghimbau masyarakat untuk waspada terhadap peredaran uang palsu menjelang bulan suci ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah. (nov)

0 Komentar