Love Bombing: Dicintai atau Dimanipulasi?

Love bombing dalam hubungan
Love bombing, ilusi manisnya romansa dalam hubungan. (Sumber: freepik.com)
0 Komentar

Landasan dari hubungan yang terjalin tidak lagi tentang kerelaan, melainkan berjalan atas asas keharusan. Ketika pasangan memberikan cinta dan perhatian, kamu juga dituntut untuk melakukan hal serupa dalam kadar yang sama banyaknya. Kamu akan selalu merasa bertanggung jawab untuk menyenangkan dia.

Manajemen permasalahan dalam hubunganmu pun akan bermasalah, terutama ketika kesalahan yang ada muncul dari pasanganmu. Sebab, pelaku love bombing akan cenderung menjadikan semua kebaikan yang sudah diperbuat sebagai tameng untuk terhindar dari peluru masalah yang menimpa hubungan. Pada akhirnya, tidak ada persoalan yang terselesaikan. Lebih buruknya, kamu justru akan menjadi pihak yang menanggung kesalahan tersebut.

Jika berada dalam hubungan dengan pelaku love bombing, pikiran dan hatimu akan dikuasai sehingga dengan mudah melakukan apa pun yang mereka mau bahkan dengan mengesampingkan perasaanmu.

Bagaimana keluar dari hubungan love bombing?

Baca Juga:Ngomong Keren Tanpa “Eee” atau “Emmm”: Yuk, Kurangi Filler Words atau Gagap Saat Berbicara!Quarter Life Crisis, Tersesat di Seperempat Abad Masa Hidup dan Cara Mengatasinya

Pelaku love bombing akan mencari titik tidak aman pasangannya kemudian melakukan eksploitasi psikologis. Hal pertama yang harus kamu lakukan untuk keluar dari hubungan ini adalah mengidentifikasi apa yang terjadi pada keberjalanan hubunganmu. Sebab, love bombing terkadang tidak disadari bahkan oleh orang-orang yang terjerat di dalamnya.

Jika kamu sudah menyadari bahwa kamu terjebak dalam hubungan semacam ini, maka yang harus dilakukan adalah melepaskan diri secepat yang kamu bisa. Penting untuk mengurangi komunikasi dengan pasangan yang selama ini berusaha mengontrol dan memanipulasi kamu. Semakin kamu menunda untuk melepaskan diri, maka kamu akan semakin kesulitan keluar dari hubungan.

Kamu tidak memiliki kapasitas untuk mengubah orang lain, sehingga memperbaiki hubungan dengan pelaku love bombing bukanlah tanggung jawab kamu, kecuali kamu memberikan saran untuk menemui profesional di bidang kesehatan mental. Maka, langkah terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan mengakhiri hubungan.

Sebagai langkah preventif, kamu juga perlu menyadari bahwa sebelum mencintai orang lain, kamu perlu mencintai diri sendiri agar tidak mudah terlena oleh perilaku manis pelaku love bombing.

**AN

0 Komentar