Mainan Anak Wajib SNI? Begini Penjelasan BSN

Mainan anak wajib SNI
Kepala BSN, Kukuh S Ahmad saat kunjungan industri ke pabrik mainan anak ber-SNI. (Dok/bsn)
0 Komentar

BSN sangat mendorong industri menerapkan SNI mainan anak. Berdasarkan data BSN sebagaimana tertuang dalam laman bangbeni.bsn.go.id, total ada 95 industri mainan anak.

Adapun industri mainan yang telah konsisten menerapkan SNI mainan anak adalah PT Sinar Harapan Plastik (SHP). PT SHP ini juga telah berhasil meraih SNI Award sejak 2014 – 2021.

Penjelasan BSN tentang Mainan Anak Wajib SNI

Kepala BSN Kukuh S. Achmad saat melakukan kunjungan industri ke pabrik PT SHP bersama di Jakarta mengungkapkan bahwa BSN memberikan apresiasi produk mainan karya anak bangsa. “Apalagi produknya berstandar dan tidak kalah bersaing dengan produk dari negara lain,” kata Kukuh, dalam siaran persnya, 16 Februari 2021.

Baca Juga:Roti Gembong Gedhe  Khas Kalimantan Semakin Hits di Kalangan Anak MudaWarga Kota Pekalongan Temukan 2 Granat dan 1 Pistol di Loteng

Kukuh juga menegaskan penerapan SNI mainan anak sangat penting, hal ini mempertimbangkan faktor risiko penggunaan mainan anak. Jika tidak menerapkan standar, maka risiko yang ditimbulkan cukup besar sehingga bisa mengancam kesehatan dan keselamatan anak.

“Adanya standardisasi juga dapat mencegah masuknya produk impor yang kualitas rendah dan tidak memiliki standar.

Menurut Kukuh, penerapan SNI pada mainan anak sangatlah penting. Hal ini mempertimbangkan resiko atas penggunaan mainan. “Tanpa standar, risiko bahaya yang ditimbulkan cukup besar. Hal ini dapat mengancam keselamatan dan keamanan anak. Tidak hanya itu, dengan standar juga dapat mencegah masuknya produk impor dengan kualitas rendah. Karena tidak jarang, masih ditemukan produk mainan yang belum ber-SNI,” jelas Kukuh.

Dengan semakin banyaknya organisasi/ perusahaan yang menerapkan SNI mainan anak, Kukuh berharap risiko dan bahaya penggunanaan mainan anak yang tidak berstandar bisa dicegah seminimal mungkin.

“BSN mengajak dan mendorong terus kepada pelaku industri untuk menerapkan SNI mainan anak secara konsisten sehingga dapat meningkatkan kualitas dan daya saing nasional serta mencegah produk non standar masuk ke Indonesia,” imbunya.

Menanggapi pernyataan Kukuh, Direktur Utama PT SHP, Hary Tio, mengungkapkan dengan adanya SNI, produknya tidak kalah bersaing dengan produk di mancanegara. Selain itu, dengan SNI pihaknya dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan aman untuk masa depan bangsa yakni anak-anak Indonesia.

0 Komentar