Mbah Surip di Pengungsian: Dua Cucu Kembar Saya Butuh Susu

warga terdampak banjir di Kota Pekalongan masih bertahan di pengungsian
Warga terdampak banjir masih bertahan di pengungsian di Aula Kantor Kecamatan Pekalongan Barat, Senin (2/1/2023) siang. (Wahyu Hidayat/Radarpekalongan.id)
0 Komentar

PEKALONGAN, Radarpekalongan.id – Banjir yang merendam sebagian wilayah Kota Pekalongan sejak Jumat (30/12/2022) sore, pada Senin (2/1/2023) siang sudah berangsur surut. Namun, di beberapa titik masih terendam banjir dengan ketinggian antara 20 cm sampai 80 cm.

Warga yang rumahnya masih terendam banjir juga terpaksa masih bertahan di lokasi pengungsian. Terutama warga yang tinggal di wilayah kelurahan yang terdampak banjir paling parah.

Banjir yang merendam sebagian wilayah Kota Pekalongan sejak Jumat (30/12/2022) sore, pada Senin (2/1/2023) siang sudah berangsur surut. Namun, di beberapa titik masih terendam banjir dengan ketinggian antara 20 cm sampai 80 cm.

Baca Juga:Syarat dan Cara Ikut Program Sertifikasi Halal Gratis 2023Tali Simpul Pesantren di Lasem: Menelisik Dzurriyah Kiai Abdul Aziz bin Baidhowi Awal

Beberapa lokasi yang masih terendam antara lain di Kelurahan Tirto dan Kelurahan Pasirkratonkramat, Kecamatan Pekalongan Barat, serta Kelurahan Padukuhankraton, Kelurahan Degayu, Kelurahan Kandang Panjang, Kelurahan Panjang Baru, dan Kelurahan Panjang Wetan.

Warga yang rumahnya masih terendam banjir juga terpaksa masih bertahan di lokasi pengungsian. Terutama warga yang tinggal di wilayah kelurahan yang terdampak banjir paling parah.

Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kota Pekalongan Dimas Arga Yudha menyebutkan, berdasarkan pendataan sampai Senin (2/1/2023) pukul 13.00 WIB, total masih ada 1.900an warga yang mengungsi. Mereka tersebar di 28 titik.

“Data jumlah pengungsi ini bisa berubah sewaktu-waktu, tergantung bagaimana kondisi di lapangan,” ungkap Dimas.

Pengungsi terbanyak berada di wilayah Kecamatan Pekalongan Barat, mencapai sekitar 1.600 jiwa dan tersebar di 19 titik. Kemudian sekitar 200 jiwa di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara, tersebar di 8 titik pengungsian. Sisanya, sekitar 80 jiwa berada di dua titik pengungsian di wilayah Kecamatan Pekalongan Timur.

Jumlah pengungsi terbanyak berada di Aula Kantor Kecamatan Pekalongan Barat, mencapai 376 jiwa. Mereka sebagian besar berasal dari wilayah Kelurahan Tirto dan sekitarnya yang terdampak banjir akibat limpasan air Sungai Bremi dan Sungai Meduri.

Berbagai kebutuhan sehari-hari, logistik, makanan, maupun obat-obatan untuk warga di lokasi-lokasi pengungsian sudah ditangani oleh Dinas Sosial bersama instansi terkait, relawan, dan para donatur.

Baca Juga:Kapankah Protein Perlu Dikonsumsi?Perikanan Tangkap Cetak Rekor PNBP Sebesar Rp1,26 Triliun selama Tahun 2022

Hanya saja, sebagian pengungsi terutama yang memiliki balita membutuhkan tambahan bantuan untuk memenuhi kebutuhan anak atau bayi mereka.

Salah satunya disampaikan Mbah Surip (60), warga Tirto RT 01 RW 04 yang mengungsi di aula Kantor Kecamatan Pekalongan Barat. Dia mengungkapkan kebutuhan makanan untuk sehari-hari sudah tercukupi.

0 Komentar