Menebak 1 di antara 3 Kandidat Sekda Kota Pekalongan yang ada di Kantong Walikota

Walikota Pekalongan cari kandidat Sekda Kota Pekalongan. (foto: dok)
Walikota Pekalongan HM Afzan Arslan Djunaid, SE (tengah) didampingi PLt Sekda Kota Pekalongan Anita Heru Kusumorini (kiri) dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pekalongan Joko Purnomo. (kanan) (foto: dok)
0 Komentar

Saya memiliki keyakinan ketika Nur Priyantomo kelak menjadi Sekda Kota Pekalongan dan dipilih oleh Walikota Pekalongan dapat mengemban amanahnya secara profesional.

Siapakah calon Sekda Kota Pekalongan yang dipilih walikota?

Ini pertanyaan sulit karena harus menebak isi kepala Walikota Pekalongan. Tapi secara hitung-hitungan teknis dan politis sebenarnya bisa dikira-kira. Paling tidak mendekati kebenaran.

Mohon maaf kepada Pak Walikota, saya tida berniat lancang. Posisi Walikota dan Sekda adalah ranah publik, siapapun bisa urun rembuk, untuk mendiskusikan calon Sekda atau Sekda Kota Pekalongan ke depan.

Baca Juga:Kisah Tsa’labah, 3 Hikmah Bagi Para Pembangkang yang Menolak Berzakat3 Rahasia Istri Disayang Suami, Laki-laki Dilarang Membaca

Saya mewakili masyarakat pembaca dan dari media ingin meramaikan diskusi bursa pencalonan Sekda Kota Pekalongan ini.

Seandainya saya menjadi Walikota Pekalongan. 1…. 2…. 3…. Nyawa saya masuk ke tubuh Walikota Pekalongan. Ya, sekarang saya merasa menjadi Walikota Pekalongan. Hanya merasa ya, tidak sebenarnya. Tidak juga serius. Main-main saja.

Kalau saya menjadi Mas Aaf, maka saya akan memilik Sekda Kota Pekalongan dengan kriteria, kompeten, bisa dipercaya, memahami jalan pikiran walikota, mampu mengimplementasikan program walikota, memberikan insight yang lengkap atas situasi yang terjadi, memiliki kemampuan komunikasi dengan OPD lain, memiliki problem solving skill. Sampai di sini tarik nafas dulu.

Selain hal di atas, saya kalau jadi walikota, akan memilih Sekda Kota Pekalongan yang satu frekuensi. Silakan tebak sendiri apa itu satu frekuensi. Saya juga akan memilih Sekda Kota Pekalongan kader saya sendiri (silakan tafsirkan sendiri apa itu kader sendiri). Dan yang lebih penting, tidak memiliki kaitan atau dugaan terkait dengan kepemimpinan masa lalu.

Akhirnya, karena saya sebagai walikota memiliki kepentingan bahwa Sekda Kota Pekalongan adalah tangan kanan saya, maka saya harus percaya 100% kepada sosok ini. Tidak peduli apakah dia dianggap orang baru, dianggap debutan dan dianggap tidak senior. Kata kuncinya adalah Percaya dan Yakin. Walkota memiliki otoritas untuk memilih siapa calon dari pansel yang paling dipercaya.

Saya keluar lagi dari tubuh Walikota, 1…. 2….. 3……..

Masih ingat dengan pencalonan Sekda Kabupaten Pekalongan? M Yulian Akbar yang menjadi Sekda di sana, baru menduduki posisi di Bappeda, belum di OPD lain. Dan karena bupati menghendaki, M Yulian Akbar bisa jadi Sekda.

0 Komentar