Mengenang KH Ahmad Rifai, Ulama-Pejuang asal Kendal yang Produktif Menulis Kitab

PENUH JAMAAH - Selain para pejabat pemerintahan, Haul Akbar KH Ahmad Rifai juga disemuti oleh ribuan jamaah yang meluber hingga keluar Pendopo Tumenggung Bahurekso Kendal, kemarin.
KH Ahmad Rifai
0 Komentar

*Banyak Karyanya Tersimpan di Leiden, Belanda

KENDAL – Sosok KH Ahmad Rifai dikenal luas sebagai seorang ulama sekaligus pejuang Indonesia. Meski lahir di Kendal, namanya cukup masyhur, dikenal dan diikuti di sejumlah daerah, terutama Kabupaten Pekalongan dan Batang. Salah satu keistimewaan pahlawan nasional pendiri jamaah Rifaiyah ini adalah pada produktivitasnya menuliskan kitab.

Risalah hidup dan perjuangan Kyai Rifai ini diperdengarkan dengan baik di hadapan ribuan jamaah yang menghadiri kegiatan Haul Akbar Kyai Haji Ahmad Rifai yang digelar di Pendopo Tumenggung Bahurekso Kendal, Ahad (12/11/2023).

Selain ribuan jamaah, haul juga dihadiri sejumlah pejabat, seperti Wakil Bupati Kendal Windu Suko Basuki, Kepala Dinas Dosial Provinsi Jawa Tengah, Kepala Kesbangpol Kendal, dan sejumlah pejabat Pemkab Kendal. Selain mendengarkan tausiah, mereka juga mengenang dan mendoakan sosok ulama yang teguh pendirian itu.

Baca Juga:13 Raperda Digodok di Tahun 2024Ribuan Orang Ikuti Aksi Damai Pekalongan Peduli Palestina

Sebagai pahlawan nasional, Kyai Rifai dikenal gigih memperjuangkan haknya dari penjajahan Belanda. Semua jejak dan kiprah Kyai Ahmad Rifai sampai saat ini masih dikenang dan dilakukan semua umat muslim khususnya jamaah Rifaiyah.

Sejarah mencatat KH Ahmad Rifai sebagai salah satu ulama-pejuang nusantara yang paling banyak menuliskan kitab. Total ada 65 karya kitab yang ditulisnya, di mana sebagian besar justru dibawa oleh Pemerintah Kolonial Belanda dan disimpan di Museum Universitas Leiden sampai kini.

Penyitaan kitab-kitab KH Rifai ini tidak lepas dari sosoknya yang dikenal keras menentang penjajahan Belanda, yang disampaikan lewat pengajian-pengajian hingga tulisan. Akibatnya, kitab-kitab tersebut dilarang beredar dan disita Belanda. Kyai Rifai sendiri akhirnya ditangkap dan diasingkan Belanda dan wafat tempat pengasingannya di Manado, Sulawesi Utara.

KH Ahmad Rifai juga diketahui memiliki banyak murid, hingga membentuk jamaah Rifaiyah yang berannggotakan puluhan ribu jamaah. Di kabupaten Kendal sendiri, cabang jamaah Rifaiyah sudah ada di semua kecamatan.

Ketua Pengurus Cabang Jamaah Rifaiyah Kabupaten Kendal, Gus Parno mengatakan, bahwa KH Ahmad Rifai merupakan satu-satunya pahlawan nasional asal Kabupaten Kendal. Oleh karena itu, sebagai warga Kendal merasa bangga, sehingga harus dikenalkan ke seluruh masyarakat kendal.

0 Komentar