KAJEN,Radarpekalongan.id – Pasang laut setinggi 3 meter hingga 5 meter hajar Pulau Simonet di Desa Semut Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan, Kamis (29/12/2022) pagi. Pulau ini sudah 100 persen terendam air laut.
“Simonet porak poranda. Kondisinya tambah parah. Tadi pagi pas naik. ketinggiannya 3 sampai 5 meter. Seluruh Simonet sudah terendam air,” ujar tokoh masyarakat desa setempat, Joyo Laksono, kemarin.
Dikatakan, BMKG memprediksi akan ada pasang laut tinggi di Pantai Utara Jawa Tengah pada tanggal 28 Desember 2022 hingga 8 Januari 2023. Air pasang laut saat naik bisa mencapai 5 meter. Akibatnya, Pulau Simonet dihajar gelombang tinggi air laut hingga seluruh daratan di pulau itu saat ini terendam air.
Baca Juga:Teras Rumah di Pulau Simonet Lautan LepasKapolres Bersama Forkopimda Dampingi Kunjungan Kepala Staf Kepresidenan RI Jenderal TNI (Purn) Moeldoko
Dengan kondisi Simonet kian parah, penduduk di pedukuhan itu terus berkurang. Hingga kemarin, hanya ada sekitar 4 kepala keluarga yang masih bertahan. Dengan jumlah jiwa sekitar 20-an orang. Pada Januari 2021, Pulau Simonet dihuni sekitar 70 KK, dengan 265 jiwa. Ratusan warga lainnya memilih untuk keluar dari pulau itu, karena kondisinya kian membahayakan. Langsung berhadapan dengan laut lepas dengan potensi abrasi dan pasang laut yang kian parah.
“Akses kita terputus. PLN saat ini juga mati, karena palting roboh,” kata dia.
Warga yang bertahan di pulau itu pada malam hari hidup gelap gulita di tengah ancaman sapuan pasang laut yang tinggi. Mereka bertahan di dalam rumah di tempat-tempat yang cukup tinggi. “Warga bertahan di rumah masing-masing. Nyari tempat yang tinggi. Di tempat tidur yang sudah ditinggikan. Sudah diganjel,” ungkapnya.
Dikatakan, akses darurat yang bisa dilalui adalah jalanan di sepanjang pesisir pantai menuju ke Desa Depok. Akses itu hanya bisa dilalui saat pasang surut. Jika pasang air laut tinggi, jalanan itu tidak bisa dilalui. Sehingga warga di Pulau Simonet terisolir saat pasang air laut tinggi.
“Akses yang nyeberang pakai perahu itu sudah tidak bisa sama sekali. Jalan ada yang ke arah Depok. Ini pun susah. Bisa dilalui jika surut. Saat pasang, tidak bisa,” kata dia.
Disinggung soal relokasi, ia mengatakan relokasi akan segera terealisasi di awal tahun 2023. “Sudah ada sinyal positif. Kemarin sudah rapat dengan sekda,” ujar dia. (had)