Meriahkan Hari Jadi ke 401, Pemkab Pekalongan Gelar Berbagai Kegiatan

Hari Jadi
Ketua Panitia Hut Kabupaten Pekalongan, Yudhi Himawan didampingi Asisten administrasi umum Setda Kabupaten Pekalongan, Anis Rosidi saat memberikan siaran pers rangkaian Hut Kota Santri ke 401.(Triyono)
0 Komentar

Lalu, Kota Santri juga memiliki makna denotatif sebagai Kabupaten yang religius dengan banyaknya pesantren-pesantren sebagai pusat pendidikan umum dan agama Islam.

“Masyarakat Kabupaten Pekalongan merupakan, masyarakat yang heterogen dengan berbagai latar belakang budaya dan potensi. Lalu sejak lama kemajemukan tersebut, menjadi kekuatan pontesial untuk kemajuan Kabupaten Pekalongan,” ujarnya.

Semua kekuatan dan potensi tersebut, perlu dikuatkan bersama sebagai kekuatan dan sinergitas untuk mewujudkan Kabupaten Pekalongan yang santri.

Baca Juga:Tandatangani Nota Kesepakatan, Plt. Kakanwil Kemenkumham Jateng Harapkan Pembangunan Lapas Pekalongan Baru Segera TerwujudTim KKN Undip Implementasikan Program Revolusi Mental di SDN 02 Talun

Selanjutnya, angka 401 juga mempunyai arti yang berbeda, pada desain sekarang pada angka 4 terdapat tiga warna yaitu kuning, merah, dan hijau.

Anis menjelaskan, ketiga warna tersebut mempunyai arti dan makna berbeda pada hari jadi Kabupaten Pekalongan ke 401.

“Angka empat berbentuk selendang berwarna warni, mencerminkan kemajemukan masyarakat Kabupaten Pekalongan, sekaligus sebagai lambang pengikat persatuan dan kesatuan,” jelasnya.

Ada warna hijau, di angka 4 pada desain tersebut melambangkan kesuburan, kesejahteraan, kerukunan, dan kekayaan alami.

Lalu, ada warna kuning melambangkan kehangatan, keceriaan, dan kemakmuran.

Sedangkan warna merah mengartikan kekuatan, kekokohan, keberanian, dan semangat untuk kemajuan.

“Angka nol berbentuk simbol landmark alun-alun Kajen yang berupa miniatur duplikat Al Qur’an, melambangkan kota santri sebagai indentitas Kabupaten Pekalongan. Simbol ini juga agar masyarakat tetap menjaga nilai-nilai agamis dalam kehidupan bermasyarakat.”

“Angka satu berbentuk canting batik, bagi masyarakat Jawa memiliki nilai filosofis yang cukup luhur. Gagang adalah pondasi atas keyakinan pada tuhan, sedangkan nyamplung (wadah) menandakan kebesaran hati. Sementara cucuk, melambangkan kehati-hatian dan banyak bekerja dibandingkan bicara,” imbuhnya.

Baca Juga:46 Persen Pelanggaran Lalulintas Didominasi Kawula Muda, 35 Motor Knalpot Brong DiamankanBupati Fadia Tekankan Pentingnya Penanganan Penyakit TBC, DB dan Diabetes

Anis menambahkan, terakhir pada desain kata Pekalongan dengan warna orange juga mempunyai arti yaitu warna yang mencerminkan keberanian, semangat, dan kegairahan.

Dalam spektrum warna, orange berada di antara merah yang melambangkan kekuatan dan energi. Serta kuning melambangkan keceriaan dan kebahagiaan.

“Gabungan ini menghasilkan, warna yang menghadirkan energi yang positif dan keberanian dalam kehidupan kita.”

“Warna orange diharapkan, dapat memberikan dorongan motivasi, dan semangat Kabupaten Pekalongan dalam menghadapi, dan menjalani tantangan kedepannya,”tandasnya.(yon)

Laman:

1 2
0 Komentar