KAJEN – Radarpekalongan.id – Pendidikan di Indonesia telah mengalami krisis pembelajaran dalam waktu yang cukup lama. Berdasarkan Hasil studi dan juga hasil ujian PISA telah menunjukkan bahwa banyak anak Indonesia yang tidak mampu memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar. Terdapat kesenjangan pendidikan yang mencolok antar wilayah dan kelompok sosial di Indonesia. Dan hal ini diperparah dengan adanya pandemi Covid-19 yang melanda kurang lebih 3 tahun ini. Untuk memulihkan keadaan ini, diperlukan perubahan yang sistemik.
Guru sebagai peran sentral pendidikan selalu dituntut untuk menyesuaikan kebutuhan zaman dan beradaptasi dengan baik dalam kegiatan pembelajaran. Permasalahannya adalah peserta didik kelas 6 SDN 01 Sinangohprendeng semakin kedepan semakin tidak bersemangat belajar. Terutama mata pelajaran PPKn materi tema 3, Tokoh dan Penemuan. Sedangkan kurikulum yang tiap tahun berubah-ubah, guru harus bisa menyampaikan materi dengan baik, siswa bisa menerima/ memahami materi dengan mudah.
Satu sisi penulis berusaha menerapkan kurikulum merdeka pada kelas tertentu padahal penulis masih kebingungan dalam melaksanakannya. Disisi lain penulis juga masih menerapkan kurikulum 2013 untuk kelas 2,3,5 dan 6. Dalam upaya transformasi proses pembelajaran, guru mungkin membutuhkan waktu lebih untuk belajar lagi supaya dapat adaptif dengan tuntutan perubahan yang diharapkan. Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang menggunakan metode-metode atau cara-cara jitu untuk membuat semua siswa terlibat dalam proses pembelajaran seperti bertanya, memperhatikan, menjawab pertanyaan, mengerjakan tugas dari guru, dan memberikan pendapat dalam diskusi. Yaitu memperbanyak praktik, tidak hanya teori.
Baca Juga:Jemput Bola, Disdukcapil Kabupaten Pekalongan Terus Sasar ODGJ, Lansia dan DisabilitasJembatan Jagung Sebelah Utara Dalam Perencanaan Teknis
Kegiatan pembelajaran di kelas yang dapat penulis aplikasikan untuk meningkatkan keaktifan siswa yaitu dengan cara melakukan banyak kegiatan praktik. Praktik langsung ataau membuat proyek-proyek tertentu yaitu pembelajaran aktif. Salah satu model pembelajaran yang dapat penulis terapkan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar di kelas adalah model pembelajaran Jigsaw. Metode Jigsaw merupakan metode belajar kooperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri atas empat sampai dengan enam orang secara heterogen. siswa juga memiliki banyak kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi.