Minim Anggaran, NPCI Kabupaten Pekalongan Tetap Sarat Prestasi

Minim Anggaran, NPCI Kabupaten Pekalongan Tetap Sarat Prestasi
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq berikan penghargaan kepada atlet NPCI yang raih medali di Kejurprov Jateng 2022. (Hadi Waluyo).
0 Komentar

KAJEN,Radarpekalongan.id – Meski minim dukungan anggaran, atlet difabel Kabupaten Pekalongan dibawah naungan National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Pekalongan terus menorehkan prestasi. Di Kejurprov Jateng 2022, misalnya, empat atlet difabel mampu meraih tiga medali emas, dua perak, dan satu medali perunggu.

“Di Kejurprov kemarin kita ada empat atlet yang berprestasi. Namun satu atlet ada yang membawa dua medali emas. Untuk cabor renang, atlet nasional itu dapat dua emas. Atlet cabor renang lainnya dapat dua perak, atlet tenis meja satu emas, dan di bulutangkis dapat perunggu,” ujar Ketua NPCI Kabupaten Pekalongan Mohammad Yusuf, kemarin.

Dikatakan, di Porprov 2023 mendatang, NPCI Kabupaten Pekalongan berencana mengirimkan sekitar 20 atletnya. Ini meningkat dibandingkan Porprov tahun sebelumnya yang mengirimkan 15 atletnya. “Kemarin kita kirim 15 atlet, nanti mungkin 20 atlet kita berangkatkan,” kata dia.

Baca Juga:Jelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, Bhabinkamtibmas Polsek Lebakbarang Pantau Harga SembakoPakai Daster, Bhayangkari dan Polwan Polres Pekalongan Ambil Bagian Ikuti Lomba Dalam Rangka Hari Ibu Ke-94 dan HUT GOW Ke-20

Diakuinya, potensi bibit-bibit terpendam penyandang difabel untuk menjadi seorang atlet banyak. Namun dengan minimnya dukungan anggaran dari pemerintah, NPCI Kabupaten Pekalongan belum bisa secara maksimal melakukan penelusuran potensi itu. Bahkan dalam melakukan pembinaan pun kesulitan, karena dukungan anggarannya sangat terbatas. Meski demikian, pihaknya tetap maksimal memberikan pembinaan yang terbaik agar atlet-atlet difabel di Kabupaten Pekalongan bisa berkembang dengan baik.

“Potensinya banyak, namun support dari pemerintah kurang. Padahal undang-undangnya perlakuan terhadap disabilitas harus setara. Di Kabupaten Pekalongan kayaknya belum diberlakukan secara maksimal,” ungkap dia.

Untuk anggaran, kata dia, pemkab hanya menganggarkan Rp 50 juta untuk NPCI di tahun 2023. Itu jauh dari kebutuhan untuk pembinaan atlet difabel di Kabupaten Pekalongan. “Adil tidak harus sama memang dengan organisasi olahraga lainnya. Namun paling tidak proporsional lah. Mendekati kebutuhan kita. Paling tidak kebutuhan kita itu Rp 300 juta,” ujar dia.

Disebutkan, selain berprestasi di tingkat provinsi, atlet NPCI Kabupaten Pekalongan sudah ada yang berbicara di tingkat nasional. Fikki Arifani Saputra, atlet renang binaan NPCI Kabupaten Pekalongan berhasil meraih 2 medali emas dan 1 medali perak di Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI 2021 di Papua pada November 2021. Fikki Arifani Saputra berhasil menyabet dua medali emas di 50 meter gaya dada dan 200 meter gaya ganti, dan satu medali perak di 100 meter gaya bebas.

0 Komentar