Museum Batik Kota Pekalongan Koleksi Batik Kuno Khas Pekalongan Tahun 1900-an

Museum Batik Kota Pekalongan
Koleksi batik kuno khas Pekalongan tahun 1900’an berupa batik dongeng. (Radarpekalongan.id)
0 Komentar

PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.ID – Saat ini, Museum Batik Kota Pekalongan masih menyimpan koleksi batik kuno khas Pekalongan tahun 1900’an, salah satunya motif batik jlamprang dan batik dongeng.

Kepala Museum Batik Kota Pekalongan, Akhmad Asror menjelaskan bahwa kain batik motif jlamprang tahun 1900-an menjadi salah satu koleksi terlama yang masih disimpan dan ditampilkan di ruang pamer Museum Batik.

Tidak hanya itu, Kota Pekalongan juga memiliki warisan batik dongeng salah satunya yaitu motif cinderella, dijelaskan Asror kini batik dongeng cukup langka, adapuan peminatnya dari kalangan tertentu atau eksklusif.

Baca Juga:Inggit Soraya Berharap PAUD Berkualitas di Kota PekalonganDekranasda Kota Pekalongan Berhasil Bersamai Kemajuan UMKM

Museum Batik Kota Pekalongan Terus Menjaga Keutuhan Koleksi

“Untuk kondisi kain memang sudah tidak sebaik dahulu, sebab ketahanan tekstil semakin lama akan semakin rapuh, sehingga tidak semua koleksi kuno kami display secara fisik di ruang pamer, untuk menjaga keutuhan dan koleksi ini. Akan tetapi pengunjung tetap bisa melihat koleksi kuno secara virtual ketika berkunjung ke Museum,” ucapnya.

Koleksi batik kuno khas Pekalongan tahun 1900’an berupa batik motif jlamprang.(Radarpekalongan.id)

Namun saat ini, pengunjung masih bisa melihat dan menikmati secara langsung salah satu koleksi kuno batik dongeng motif Cinderella yang didisplay di ruang pamer III.

Koleksi batik kuno khas Pekalongan tahun 1900’an berupa batik motif dongeng.(Radarpekalongan.id)

Lebih lanjut, ia menjelaskan batik dongeng ini masuk dalam koleksi batik pesisisran non filosofis yang mendapat pengaruh dari budaya eropa, biasanya jenis batik ini menyadur dari majalah atau kartu pos terbitan eropa.

“Kalau motif pesisiran ada yang filosofis dan non filosofis, lalu biasanya motif yang tertuang memiliki pengaruh dari Tionghoa dan India,” tukasnya.

Kepala Museum Batik Kota Pekalongan, Akhmad Asror(Radarpekalongan.id)

Asror berharap, Museum Batik Kota Pekalongan dapat terus menjaga dan merawat koleksi warisan budaya batik sehingga generasi masa mendatang, masih bisa menggali ilmu dan pengetahuan dari benda bersejarang yang masih tersimpan utuh dengan kondisi yang baik.

0 Komentar