Ngobrol Bareng Asik Bisa Atasi Anak Kecanduan Gadget

Ngobrol Bareng Asik Bisa Atasi Anak Kecanduan Gadget
Kak Seto sedang menyampaikan keterangan kepada awak media. (Radarpekalongan.id)
0 Komentar

JAKARTA, Radarpekalongan.id – Kini kegiatan komunikasi telah berkembang semakin lebih maju dengan munculnya gadget. Diantaranya smartphone seperti iphone, android, blackberry serta notebook. Karena fungsinya mempermudah komunikasi manusia. Namun penggunaan gadget terhadap perkembangan sosial anak usia dini terdapat dampak positif dan dampak negatif.Penggunaan gadget yang berlebihan akan membawa dampak buruk bagi perkembangan sosial dan emosional anak. Dampak buruk penggunaan gadget pada anak antara lain anak menjadi pribadi tertutup, gangguan tidur, suka menyendiri, perilaku kekerasan, pudarnya kreativitas, dan ancaman cyberbullying.Atas munculnya dampak buruh tersebut, Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi mengingatkan para orang tua untuk mewaspadai kecanduan Gadget atau gawai pada anak. Sebab, hal itu bisa menyebabkan gangguan mental jika tak segera diatasi. “Anak yang kecanduan gadget bisa tiba-tiba marah ketika sinyal susah, kuota habis, karena merasa seolah tidak terpenuhi kenikmatan dan kenyamannya,” ungkap pria yang karib disapa Kak Seto itu.“Jadi, dari berbagai hal inilah sesuatu yang dinikmati dan sudah merasa nyaman dengan keadaan itu, tiba-tiba hilang secara mendadak, memang bisa menimbulkan anak-anak stres. Dia tidak bisa belajar sosial, tidak bisa melihat bagaimana pergaulan,” jelasnya.Psikolog itu menjelaskan ada beberapa kondisi yang harus diwaspadai oleh orangtua yang menjadi tanda bahwa anak kecanduan gadget.Dia mencontohkan apabila anak sudah sulit untuk diatur, mengganggu pola makan, ibadah, dan waktu belajar, hal tersebut perlu diwaspadai. Apalagi, lanjut Seto, jika mood sang anak sulit untuk dikendalikan jika dijauhkan dari gawai.“Kalau anak sudah mulai enggak teratur. Kalau makan, enggak makan. Kalau ibadah, tidak. Waktunya belajar juga tidak. Terus main gadget. Kadang mengurung diri di kamar. Atau uring-uringan. Marah-marah, nah itu sudah harus waspada. Ada sesuatu yang tidak beres pada jiwa anak,” kata Kak Seto.Jika anak sudah mengalami hal tersebut, Kak Seto menyarankan agar orang tua dapat meluangkan waktu untuk berkomunikasi dengan anak.  Dengan demikian, hubungan persahabatan antara orang tua dan anak pun dapat terjalin sehingga anak tak hanya terfokus pada gawainya saja. “Jadi, biasakan menggelar rapat keluarga. Atau ngobras, ngobrol bareng asik misalnya. Jangan sekedar memberikan perintah saja. Tetpi mulai dengan sekarang ayah dan bunda mau dengar apa yang menurut kalian kami salah? Gitu,” kata Kak Seto.Dia menegaskan dengan dialog maka terjalin persahabatan. Akhirnya, anak lebih nyaman bahwa ayah sama bunda sekarang sudah berubah. Solusi lainnya dengan cara membatasi pemakaian gadget, mengawasi anak dalam bermain gadget dengan figur orang tua yang berperan sangat penting serta memberi jadwal waktu yang tepat saat anak bermain gadget, agar gadget tidak dapat menghambat perkembangan sosial anak usia dini. (dur/merdeka.com).

0 Komentar