PEKALONGAN,Radarpekalongan.id – Pagi-pagi seperti ini, enaknya sarapan getuk yang dibaluri gula merah. Selain bermanfaat untuk menunda lapar karena mengenyangkan, juga rasanya ‘cemetut’, enak banget.
Biasanya jajanan tradisional yang mungkin saat ini jarang ditemukan di Pekalongan, dijual oleh ‘bakul sarapan pagi’dengan dikelilingkan. Ada dua jenis getuk yang dijual, yang pertama getuk dengan campuran ‘kinco’ (gula merah,red). Kemudian yang kedua getuk hanya dengan campuran parutan kelapa.
Penyuka getuk, Didik. warga Denasri, Batang mengaku sejak kecil suka getuk. Itu lantaran keluarga besarnya juga, penikmat getuk singkong. “Rasanya manis bercampur dengan parutan kelapa yang gurih berpadu dengan sempurna,” ucapnya.Untuk membuat getuk singkong, sambung Didik, masih dilakukan secara manual. Yakni menggunakan tenaga manusia untuk menghaluskan singkong yang sudah matang menggunakan lumpang dan alu. “Sekarang sih kamu bisa dengan mudah membuatnya menggunakan food processor. Atau jika tidak punya bisa menggunakan ulek-ulek dan sabar menghaluskannya sebab butuh waktu yang agak lama,” bebernya.Kemudian aduk sampai tercampur rata. “Jika diulek masukkan bahan-bahan ke wadah besar dan ulek sampai rata,” tuturnya.Terakhir masukkan mentega atau margarin dan aduk lagi sampai tercampur semua. Siapkan loyang, olesi dengan sedikit mentega agar tidak lengket atau bisa juga dialasi dengan plastik atau daun pisang. “Letakkan adonan getuk di atasnya dan ratakan lalu potong-potong sesuai selera,” pungkasnya. (dur)