Pahami Pre-Existing Condition dalam Asuransi Kesehatan

Pahami Pre-Existing Condition dalam Asuransi Kesehatan
0 Komentar

Polis Diterima dengan Pengecualian (Exception)

Dalam beberapa kasus, perusahaan asuransi menerima pengajuan permohonan asuransi dengan pengecualian. Artinya, perusahaan asuransi akan memberikan perlindungan, kecuali untuk penyakit yang tergolong dalam pre-existing condition. Sangat disarankan bagi nasabah memperhatikan secara teliti klausul-klausul pengecualian dalam polis.

Polis Diterima dengan Tambahan Premi (Extra Premi)

Ada beberapa perusahaan asuransi yang masih memberikan proteksi atas penyakit yang sudah pernah diderita calon nasabah sebelumnya. Namun, umumnya perusahaan asuransi mengadakan tes kesehatan yang diperlukan oleh underwriting. Bila perusahaan asuransi menerima, ada beberapa syarat yang ditetapkan termasuk premi yang lebih tinggi.

Menjalani Masa Tunggu (Waiting Period)

Untuk beberapa penyakit kritis yang sudah pernah diderita, bisa juga calon nasabah dengan pre-existing condition diminta menjalani masa tunggu. Untuk keputusan ini, kebijakan tiap perusahaan asuransi dapat berbeda. Contohnya, ada yang memberlakukan masa tunggu untuk penyakit jantung selama satu tahun, ada pula yang dua tahun. Selama masa tunggu tersebut, nasabah tidak bisa mendapatkan manfaat dari asuransi kesehatan bila harus dirawat medis karena mengalami penyakit jantung.

Polis diterima karena Nasabah dinyatakan Sembuh

Baca Juga:Sambut Liburan Akhir Tahun, Cek Kesehatan Kendaraan KesayanganAkhir Pekan, Tiga Pilar Pucuk Bersih-Bersih Jalan

Pre-existing condition atas penyakit tertentu juga bisa diterima jika nasabah sudah dinyatakan sembuh oleh dokter atau rumah sakit. Walaupun sudah dinyatakan sembuh, kondisi pre-existing condition tetap harus diinformasikan saat pengajuan SPA.

Setelah mendapatkan beberapa penjelasan di atas, masyarakat diharapkan menjadi paham bahwa memiliki pre-existing condition bukan berarti tidak bisa memiliki asuransi kesehatan.

Laman:

1 2
0 Komentar