- Penataan infrastruktur perkumpulan. Struktur NU sebagai sebuah nidlom yang menyangga paham keagamaan aswaja belum tertata dan terkelola dengan baik.
Struktur masih dipahami sebuah organ yang terkadang dibutuhkan namun di lain waktu tidak diperlukan sama sekali. Hal ini terjadi karena NU sebagai nidlom belum dapat mengelola potensi potensinya sendiri, masih sering silau terhadap perangkat yang dimilki oleh orang lain.
Penataan perangkat perkumpulan ini sangat mendesak karena tantangan yang harus dijawab semakin besar dan komplek. Penataan SDM dimulai dari peningkatan kapasitas SDM, penataan organ-organ internal seperti pengurus harian, lembaga, banom, dan penyediaan infrastruktur pelayanan kepada warga.
- Penataan dan peningkatan kualitas pendidikan. System Pendidikan ala aswaja seperti yang selama ini banyak diterapkan di pesantren-pesantren dipadukan dengan penyediaan insfrastruktur pendidikan modern harus diwujudkan sebagai jawaban atas kebingungan sistemik yag ada dalam dunia pendidikan nasional selama ini yang dirasakan semakin merosot dalam kualitasnya.
Kesungguhan dan kebersamaan dari semua elemen yang ada di NU untuk menata system pendidikan ini sangat diperlukan demi terwujudnya generasi berilmu, berakhlak yang mulia dan mengimplementasikan ilmunya untuk menjawab berbagai problematika masyarakat.
Baca Juga:Jamaah Ratibul Kubro Kanzus Sholawat Gelar Halal Bihalal 1444 H, Muhtarom Berharap Berjalan Sesuai Rencana4 Makanan Khas Pekalongan Diajukan Dapat Sertifikat Indikasi Geografis, Walikota Aaf Berharap Tidak Diklaim Daerah Lain
- Penguatan kaderisasi. Keberhasilan organisasi dalam menjalankan program programnya tidak akan berhasil tanpa SDM yang memiliki militansi. Kaderisasi adalah salah satu jawaban utama untuk membentuk pribadi pribadi kader yang paham organisasi dan memilki mental-mental petarung dalam berkhidmah.
- Kemandirian perkumpulan. Sebagai organisasi besar NU harus hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai solusi bukan justru menambah problem. Salah satu solusi yang harus diupayakan adalah terlaksananya program kerja yang sudah diamanahkan kepada struktur melalui mekanisme perkumpulan.
Program tidak bisa berjalan kalau hanya mengharap menunggu uluran tangan para pihak,. Untuk itulah pengurus NU harus berupaya semaksimal mungkin agar perkumpulan bisa mandiri. Di samping kemandirian sikap, NU juga harus mandiri dalam finansial. Harus ada kreativitas dan inovasi dari para pengurus untuk memobilisasi dana juga mengatur secara baik dalam pengelolaanya.
- Pelayanan sosial dan pendirian klinik kesehatan. Jika dilihat dari segi ekonomi, warga NU Kota Pekalongan sebagian besar berada di kelas menengah ke bawah. Mereka hidup dengan fasilitas sederhana bahkan sebagian dengan fasilitas keluarga yang serba kekurangan.