PDAM Tirta Kajen Mudahkan Pelanggan Bayar Tagihan, Kerja Sama dengan 16 Gerai Online

PDAM Tirta Kajen Mudahkan Pelanggan Bayar Tagihan, Kerja Sama dengan 16 Gerai Online
Direktur PDAM Tirta Kajen Nur Wachid. (Hadi Waluyo)
0 Komentar

KAJEN,Radarpekalongan.id – Perusahaan daerah air minum (Perumda) Tirta Kajen atau PDAM Tirta Kajen Kabupaten Pekalongan kian memudahkan pelanggannya untuk melakukan pembayaran tagihan. Perumda Air Minum Tirta Kajen menyediakan sarana pembayaran retribusi atau tagihan bulanan secara online. PDAM Tirta Kajen telah bekerjasama dengan sedikitnya 16 gerai pembayaran online.

Direktur PDAM Nur Wachid, kemarin, mengatakan, dengan sistem tersebut akan memudahkan para pelanggan dalam membayar kewajibannya setiap bulan. Pelanggan tak perlu datang ke kantor PDAM untuk lakukan pembayaran, namun cukup membayar secara online. Sebanyak 16 gerai pembayaran online di antaranya di kantor pos, DJI (Desain Jaya Indonesia), Teleanjar (Sipoint), dan Indo Pratama Network (Single Pay).

Selanjutnya gerai Arindo Pratama, Kios Bank, PPOB Warkat, PPOB Bebas Bayar, PPOB Nusantara, Ovo, Link Aja, Alfamart, Indomaret, Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Bank Jateng serta Bank Negara Indonesia (BNI) melalui ATM maupun Internet Banking.

Baca Juga:Tahun 2023, Kawasan Industri Terpadu Batang Butuh 28 Ribu Tenaga KerjaAda Air Asin di Pegunungan Petungkriyono

“Silakan mengakses untuk pembayaran secara online di beberapa gerai yang sudah bekerjasama dengan PDAM Kabupaten Pekalongan,” kata Direktur PDAM Nur Wachid.

Gratiskan Tagihan

Sementara itu, Perumda Air Minum Tirta Kajen beri subsidi untuk pelanggannya dari program Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Subsidi tersebut ialah penggratisan tagihan rekening dua bulan pertama.

Nur Wachid mengatakan, itu sebagai wujud komitmennya memberi pelayanan terbaik terhadap pelanggannya. Sekaligus sebagai bantuan bagi pelanggannya yang berpenghasilan rendah.

“Jadi, biaya pemasangan dari program MBR ini lebih murah dibanding reguler. Ditambah, kami subsidi tagihan dua bulan pertama itu. Mereka mulai bayar pada bulan ketiga,” jelasnya.

Namun subsidi itu tak bisa serentak diberikan kepada pelanggan MBR. Sebab, lanjut Nur Wachid, pemasangan sambungan pelanggan MBR pun tidak serentak.“Jadi kami berikan dulu kepada pelanggan yang sambungannya terpasang lebih dulu. Berurutan. Tapi kami pastikan semua pelanggan MBR dapat subsidi ini,” ujarnya. (had)

0 Komentar