RADARPEKALONGAN.ID – Peluang juara Arsenal tampaknya hampir musnah musim ini. Di tengah balapan mengejar gelar, Meriam London justru tumbang di hadapan Brighton dalam laga lanjutan Premier League, Minggu (14/5/2023). Anak asuh Mikel Arteta dihajar 3-0 di hadapan pendukungnya sendiri.
Kekalahan itu membuat peluang juara Arsenal menipis. Sebab di laga lain, Manchester City kembali meraih poin penuh. Arsenal kini mengumpulkan 81 poin dari 35 laga, sementara Manchester City mengumpulkan 85 poin dari 36 laga dan bertengger di puncak klasemen.
Arsenal memiliki dua laga tersisa, sementara Manchester City mempunyai satu laga lebih banyak.
Baca Juga:Pochettino Dikabarkan Sudah Sepakat Latih Chelsea untuk Musim 2023/2024, Tinggal Menunggu Teken KontrakTarget Raih 10 Kursi DPRD, PKB Kota Pekalongan Optimis Menangi Pemilu 2024
Manchester biru hanya membutuhkan satu kemenangan lagi untuk menyegel gelar musim ini. Yang akan menjadi gelar kelima dalam enam tahun terakhir jika berhasil diraih.
Sementara untuk Arsenal, dua laga harus disapu bersih. Tapi tak cukup disitu, The Gunners bisa juara jika Manchester City kalah di tiga laga sisa.
Berbulan-Bulan Kuasai Klasemen, Kini Peluang Juara Arsenal Hampir Tertutup
Kondisi ini tentu sangat menyakitkan bagi Arsenal, para pemain, juga para penggemarnya. Berbulan-bulan The Gunners sukses menguasai klasemen dan bertengger di puncak. Saat itu gelar juara seperti hampir pasti diraih.
Namun yang terjadi, posisi itu hilang hanya dalam beberapa pekan saja. Kondisinya berbalik hanya dalam sekejap. Keunggulan poin makin tipis, disalip Manchester City dan kini peluang juara Arsenal nyaris tertutup.
Manajer Arsenal, Mikel Arteta meminta maaf atas penampilan buruk timnya di laga ini. Ia juga menegaskan belum mau membahas soal peluang Arsenal juara Liga Inggris.
Pria asal Spanyol ini sepertinya sudah lempar handuk untuk bisa mengejar Man City. “Seminggu yang lalu saya berdiri di sini dengan perasaan bangga dan hari ini kami harus meminta maaf atas penampilan di babak kedua. Itu tidak bisa diterima,” ujar Arteta dikutip dari BBC.
“Secara matematis, itu masih mungkin, tetapi hari ini tidak mungkin untuk memikirkannya. Kami perlu mencerna hasil dan performa di babak kedua, memahami mengapa dan memiliki reaksi yang berbeda,” jelasnya.(nul)