Pemkab Pekalongan Tekan Kenaikan Harga Minyak Goreng dan Beras

Pemkab Pekalongan Tekan Kenaikan Harga Minyak Goreng dan Beras
Akhir akhir ini harga beras dipasaran mulai naik, untuk itu Pemkab Pekalongan berusaha menekan kebaikan harga tersebut. (Triyono)
0 Komentar

KAJEN,Radarpekalongan.id – Pemerintah Kabupaten Pekalongan menekan kenaikan harga beras dan minyak goreng yang ada dipasaran Kota Santri. Sebab akhir akhir ini dua komoditi tersebut disejumlah daerah mengalami kenaikan.

Lonjakan harga beras dan minyak goreng kemasan yang cukup signifikan di akhir-akhir ini, merupakan permasalahan yang terjadi di tingkatan Nasional. Contohnya seperti produk Minyak Kita yang merupakan minyak goreng kemasan bwrsubsidi, kemarin sempat hilang peredarannya di pasar-pasar tradisional. Kondosi tersebut tidak hanya terjadi di Kabupaten Pekalongan saja, melainkan berlangsung di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.

”Jadi Minyak Goreng Kita harganya naik dan produknya menjadi langka, bahkan sempat menghilang dari peredaran di pasar. Sementara itu dari Kementerian Perdagangan juga tengah mengambil langkah untuk mengkonfirmasi kepada pihak produsen minyak goreng,” ujar Kabid Pengembangan Perdagangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dispsrindag) Kabupaten Pekalongan, Dewi Fabanyo, Selasa 7 Februari 2023.

Baca Juga:Piala Soeratin U-15 Jateng, Persekap Kalahkan Safin Pati 1-0Operasional Pasar Wiradesa Menunggu Proses Hibah

Diakui saat ini hukum ekonomi berlaku, karena semakin banyak pwrmintaan maka otomatis peningkatan harga terjadi. Sedangkan masyarakat masih terus berusaha mencari produk minyak goreng bersubsidi atau berharga murah.

”Minyak goreng bersubsidi itu harusnya diperuntukkan bagi masyarakat tidak mampumampu. Kenyataannya, masyarakat dengan tingkat perekonomian menengah ke atas pun ikut membeli produk minyak goreng bersubsidi. Padahal mwreka harusnya membeli minyak goreng non subsidi,” papar dia.

Adapun kondisi terkini, minyak goreng bersubsidi di pasar tradisional telah mencapai di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp14 ribu, yakni di kisaran harga Rp16 ribu. Sementara harga beras juga mengalami kenaikan dari sebelumnya di angka Rp12 ribu menjadi Rp13 ribu.

”Kami selama ini tiga hari dalam sepekannya melakukan monitoring dan pengawasan ke pasar-pasar tradisional, untuk mengecek stok serta harga-harga sembako,” ucap dia.

Sementara untuk operasi pasar, pihaknya masih menunggu koordinator perekonomian yang berasal dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang mwrupakan leading sector, untuk mengecek dan berkoordinasi dengan Bulog.

”Jadi, kami akan mengupayakan untuk menggelar pasar murah namun perlu untuk persiapan-persiapan terlebih dulu. Termasuk berkoordinasi dengan Bulog,”imbuhnya.(yon)

0 Komentar