Penelitian BRIN, Penurunan Permukaan Tanah di Pantura Jateng Relatif Tinggi

Penelitian BRIN, Penurunan Permukaan Tanah di Pantura Jateng Relatif Tinggi
Dukuh Simonet di Desa Semut Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan kian tenggelam karena rob. (Hadi Waluyo)
0 Komentar

KAJEN,Radarpekalongan.id – Peneliti pusat riset penginderaan jarak jauh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Galdita A Chulafak, menunjukkan data terjadi penurunan tanah di pesisir utara, dan merubah garis pantai. Temuan BRIN menunjukkan laju penurunan permukaan tanah di wilayah pantai utara Jawa Tengah relatif tinggi.

Galdita A Chulafak menyebut, jika menggunakan data penginderaan jauh atau remote sensing, penurunan permukaan tanah di Pekalongan berbeda-beda mulai dari 4-11 cm.“Selain itu, data juga menunjukkan adanya rekayasa pesisir di Wonokerto, dimana terjadi perubahan muara sungai yang tadinya aliran tidak langsung mengarah ke laut karena terhalang barrier sedimen, menjadi langsung ke laut dengan dibangunnya jetty (dermaga) dan dihilangkannya barrier alam, sebagaimana diduga oleh masyarakat sekitar menjadi penyebab utama terjadinya rob,” ujar dia.

Data yang digunakan melakukan pengamatan secara historis dengan menggunakan data satelit landsat yang dilakukan di wilayah Pekalongan. Ia lakukan pengamatan perlima tahun sejak tahun 1988. Ia juga menampilkan kondisi riil pesisir utara Pekalongan dari landsat, tahun ke tahun yang berubah, baik garis pantai maupun penambahan genangan air.

Baca Juga:Rob Hancurkan Pesisir Pekalongan, Rumah Ditinggalkan, Tambak Tak DigarapMisteri Gua Putri, Tempat Persembunyian Putri Mataram saat Penjajahan Belanda di Pedalaman Kabupaten Pekalongan, 500 M dari Desa Kutorojo

Dari temuannya, di Dusun Simonet telah terjadi abrasi sejak tahun 2003. “Dusun Simonet, tahun 2003 terjadi abrasi tipis-tipis, abrasi di tahun 2020 di bagian tengah dan semakin terkikis lagi di 2021, dan 2022 hampir seluruh wilayah rumah di sini tergenang rob dan jalan pun seperti sungai,” katanya. (had)

0 Komentar