Walikota Aaf Kenalkan Penggunaan Bahasa Isyarat, Begini Harapan dan Tujuannya?

Penggunaan Bahasa Isyarat
Walikota HA Afzan Arslan Djunaid SE membuka kegiatan Talkshow Bahasa Isyarat pada Festival Literasi 2023 di Lapangan Mataram Kota Pekalongan, Rabu ( 20/9/2023). (Radarpekalongan.id)
0 Komentar

Pegawai Pemkot Pekalongan menghadiri Talkshow Bahasa Isyarat pada Festival Literasi 2023 di Lapangan Mataram Kota Pekalongan.(Radarpekalongan.id)

Bunda Inggit mengatakan, pengenalan bahasa isyarat ini sekaligus sebagai bentuk perhatian pemerintah bagi penyandang disabilitas agar semakin banyak yang memahami dan bisa berinteraksi dengan anak-anak berkebutuhan khusus tersebut.

“Ini salah satu rangkaian kegiatan di Festival Literasi, dimana Pemkot Pekalongan melalui Dinarpus memberikan perhatian kepada difabel supaya masyarakat umum ini bisa mengetahui bahasa isyarat, sehingga mereka bisa berkomunikasi baik dengan para kalangan disabilitas ini. Selama ini, masih banyak yang belum perhatian ke arah sana, untuk komunikasi hanya orang-orang tertentu yang bisa menggunakan bahasa isyarat. Dengan adanya talkshow ini, ke depan lebih banyak lagi yang perhatian untuk belajar bahasa isyarat dan memudahkan komunikasi dan bisa lebih membaur lagi kepada para penyandang disabilitas sehingga tidak tercipta perbedaan,” tegasnya.

Baca Juga:Momentum Peringatan Harlah LP Ma’arif ke-94, Walikota Aaf Berharap Guru Makin KreatifPilpres 2024, Bala Gibran Zona Kota Pekalongan Dideklarasikan

Ditambahkan Kepala Dinarpus Kota Pekalongan, Soeroso melalui Kepala Bidang Ismanto menambahkan, Pemkot melalui Dinarpus menyelenggarakan kegiatan Festival Literasi 2023, dimana di dalam rangkaian kegiatannya ada talkshow bahasa isyarat.

Talkshow ini bertujuan untuk memberikan perhatian khusus dari pemerintah bersama Bunda Literasi untuk memperhatikan kelompok anak berkebutuhan khusus, sehingga dipandang perlu adanya suatu respon atau tindakan, dimana dalam kondisi urgent atau darurat, para penyandang disabilitas ini bisa ditangani.

“Contohnya saat mereka dalam kondisi bahaya, misalnya meminta pertolongan, kalau masyarakat sudah memahami bahasa isyaratnya, masyarakat bisa merespon apa yang dibutuhkan mereka. Disamping itu, harapannya di semua pelayanan publik di Pemkot Pekalongan, para pegawainya memahami dasar-dasar dari penggunaan bahasa isyarat seperti meminta tolong atau bantuan.”

“Oleh karena itu, kami mengundang para pegawai OPD untuk mengetahui dasar-dasar bahasa isyarat ini, sehingga harapannya di semua pelayanan publik di lingkup Pemkot Pekalongan bisa mengetahui dan memahami betul kebutuhan para penyandang disabilitas saat akan mengakses pelayanan di perpustakaan, kependudukan, pendidikan, dan sebagainya,” pungkas Ismanto. (dur)

0 Komentar