فَسُبْحٰنَ اللّٰهِ حِيْنَ تُمْسُوْنَ وَحِيْنَ تُصْبِحُوْنَ
Bertasbihlah kepada Allah ketika kamu berada pada waktu senja dan waktu pagi. (Ar-Rūm [30]:17)
وَلَهُ الْحَمْدُ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَعَشِيًّا وَّحِيْنَ تُظْهِرُوْنَ
Segala puji hanya bagi-Nya di langit dan di bumi, pada waktu petang dan pada saat kamu berada pada waktu siang.584). (Ar-Rūm [30]:18)
QS. al-Ruum 17-18 ini oleh sahabat Ibnu Abbas dijadikan petunjuk perintah salat lima waktu.
عن ابن عباس رضي الله عنه قال: الصلوات الخمس في القرآن، فقيل له: أين؟ فقال: قال الله تعالى: (فسبحان الله حين تمسون) صلاة المغرب والعشاء، (وحين تصبحون) صلاة الفجر، (وعشياً) العصر، (وحين تُظهرون) الظهر .
Baca Juga:30 Peserta Meriahkan Durian Exhibition and Contest di Perkebunan D’Avsana GardenMI Salafiyah Kertijayan Beberkan 6 Tips Menjaga Keselamatan Peserta Didik
Artinya: “Diriwayatkan langsung dari Ibnu Abbas yang berkata: Salat lima waktu terdapat di dalam al-Quran. Lalu beliau ditanya: Mana, tunjukkan! Beliau menjawab bahwa Allah telah berfirman: Maha suci Allah pada saat kalian di waktu petang (hiina tumsuun) mengerjakan salat Magrib dan Isya, di waktu pagi (hiina tusbihuun) mengerjakan salat Subuh, di waktu sore (‘asyiyyan) mendirikan salat Asar, serta di waktu luhur (hiina tuzdhiruun) melakukan salat Luhur.
Kalaupun seumpama salat Isya tidak dimasukkan dalam salat yang dikerjakan di waktu petang (hiina tamsuun), maka ia termaktub dalam QS. Hud 114:
وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِّنَ الَّيْلِ ۗاِنَّ الْحَسَنٰتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّاٰتِۗ ذٰلِكَ ذِكْرٰى لِلذّٰكِرِيْنَ
Dirikanlah salat pada kedua ujung hari (pagi dan petang) dan pada bagian-bagian malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan baik menghapus kesalahan-kesalahan. Itu adalah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah). (Hūd [11]:114)
Al-Qur’an tidak mengumpulkan dalam satu ayat perintah salat lima waktu dengan tujuan: (1) agar kita ingat salat kapan saja saat kita membaca Al-Qur’an. Sebab, perintah salat hampir ada dalam potongan-potongan ayat dan surat Al-Qur’an. (2) agar kita dapat merasakan nikmatnya salat lima waktu dan ke-khusyu’annya dengan cara terus-menurus mengerjakannya, seperti halnya Allah Swt tak sesekali menjelaskan perintah salat dalam ayat Al-Qur’an.
Selain itu, yang paling utama, kita mengerjakan salat lima waktu berdasarkan praktik yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw. Selama masa hidup beliau tidak ada penyangkalan praktik ibadah salat lima waktu sebagai living moslim. (dur)